KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Ikatan Keluarga Besar Kerajaan Matan Tanjungpura (Ikkramat) menggelar pelepasan Kapal Lancang Kuning di Sungai Pawan yang berada tepat di depan Kraton Matan Tanjungpura, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, pada Minggu (20/9/2020).
Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan Susur Sungai dan ziarah Akbar di Astana Raja-raja Matan Tanjungpura.
Pelepasan Kapal Lancang Kuning yang bertemakan “Mengharap Berkah Menjunjung Petuah” tersebut turut dihadiri Bupati Ketapang Martin Rantan dan unsur Forkopimda.
Dalam acara tersebut tampak tamu undangan yang hadir seragam mengenakan baju khas Melayu yang berwarna kuning.
Sesaat sebelum Pelepasan Kapal Lancang Kuning, lima kali dentuman meriam pusaka ditembakkan di halaman Kraton Matan.
Secara bergantian meriam tersebut disulut oleh Dandim 1203 Ketapang Letkol Kav Suntara Wisnu Budi Hidayanta, lalu kemudian Ketua Ikkramat Uti Royden Top, Sekretaris Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Farhan, Bupati Ketapang Martin Rantan dan Mejelis Raja Kerajaan Mantan Tanjungpura Gusti Kamboja.
Pada kesempatan itu, Bupati Ketapang Martin Rantan mengatakan, kegiatan Akbar tersebut diselanggarakan atas kerjasama yang baik antara Ikkramat dengan pemerintah.
“Agenda besar ini merupakan penghargaan dan kepedulian Pemerintahan Kabupaten Ketapang terhadap peristiwa budaya, peristiwa sejarah. Ini kita kembalikan kepada keluarga kerajaan untuk menjaga dan melestarikannya, supaya tidak tenggelam ditelan zaman,” ungkap Martin.
Martin berharap, sejarah Kerjasama Tanjungpura dan Kerjaan Matan dapat dibukukan dan bahkan bisa dibuat film dokumenter daerah.
“Jika ini bisa disetujui pihak keluarga kerajaan, Pemda Ketapang siap memberikan bantuan dalam bentuk anggaran,” cetusnya.
“Kita nanti akan anggaran di APBD perubahan supaya peristiwa sejarah dan peristiwa budaya ini dapat menjadi dokumen daerah,” sambungnya.
Menurut Martin, nama Kerjaan Matan Tanjungpura ini harus terus digaungkan agar masyarakat khusunya di Kalbar semakin banyak yang mengetahuinya.
Bahkan, dikatakan Martin nama Tanjungpura sendiri telah diabadikan menjadi nama universitas terbesar dan Komando Daerah Militer (Kodam) di Kalimantan Barat.
“Saya harap kegiatan ini akan terus berlanjut setiap tahun. Kita akan dorong Keluarga Kerajaan Matan untuk melakukan kegiatan ini setiap tahun. Sekali lagi pemerintah siap untuk membiayai dan memberikan dukungan terhadap kegiatan budaya seperti ini,” tegas Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Mangku Ikatan Keluarga Kerajaan Matan Tanjungpura (Ikkramat) Uti Royden Top mengucapkan terima kasihnya kepada pemerintah Kabupaten Ketapang.
“Bupati Ketapang bapak Martin Rantan yang menjadi inisiator kegiatan susur sungai dan ziarah akbar ke Astana raja-raja Tanjungpura . Ini artinya Pemkab Ketapang masih peduli dan menghargai ahli waris kami,” sebutnya.
Ia berharap Ikkramat dapat terus bersinergi dengan pemerintah, agar upaya mempertahankan adat budaya ini terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang.
Rencana puncak kegiatan Susur Sungai dan ziarah Akbar di Astana Raja-raja Matan Tanjungpura tersebut masih akan berlangsung besok, Senin (21/9/2020).
(agsh)
Discussion about this post