KETAPANG, Kabardaerah.com – Adanya isu dari segelintir kalangan Pegawai tenaga kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang. Tentang adanya wacana Pemkab ketapang akan mengambil kebijakan pengurangan terhadap pembayaran gaji yang biasa diterima tiap bulan antara Rp.1.250.000 hingga Rp.1.300.000, menjadi kekhawatiran di kalangan tenaga kontrak.
Menyeruak akan terjadinya isu pengurangan pembayaran itu, lantaran mereka menilai Pemkab Ketapang sendiri saat ini telah menerima kembali hampir seluruhan Pegawai kontrak yang tidak lulus dalam mengikuti tes tenaga kontrak beberapa bulan silam.
Menyikapi isu tersebut, Budi Mateus selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ketapang. Mengungkapkan, hal itu tidak benar adanya. Mengingat anggaran untuk tenaga kontrak sudah ada ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ketapang belum lama ini.
“Saya rasa tidak ada pengurangan pembayaran untuk gaji mereka yang kontrak. Soalnya sudah ada dianggarkan kemaren di APBD Murni dan APBD Perubahan yang sudah kita ketuk palu kemaren”, jelasnya, ketika dihubungi media ini, Selasa, (31/10) malam.
Bahkan lanjutnya, terhadap anggaran itu pihak Pemkab sendiri sudah ada kesepakatan dengan DPRD Ketapang.
“Kemaren sewaktu pembahasan APBD telah di hitung – hitung anggaran itu cukup. Andai pun ada kekurangan di APBD Perubahan pak Bupati bilang APBD Murni pun sudah tidak lama lagi jalan. Kan hanya nunggu tinggal dua bulan lagi”, kata, Budi Mateus mengenang ucapan Bupati Ketapang, Martin Rantan, SH kala sidang Paripurna pembahasan APBD.
Sementara itu, Ketua Aliansi Kontrak dan Honorer Ketapang. Maulana Harva menghimbau agar para tenaga Kontrak yang telah di Rekrut Kembali oleh Pemkab Ketapang agar tidak terpancing adanya isu – isu di lapangan berkenaan tentang adanya pengurangan pembayaran gaji.
“Saya berharap kawan – kawan tenaga kontrak jangan sampai terpancing, karena saya menganggap masalah ini bisa memprovokasi kawan – kawan. Kita menaroh keyakinan penuh terhadap Pemerintah Ketapang, karena mereka itu sudah kita anggap sebagai orang tua kita”, pungkasnya.
Discussion about this post