KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Menyoal permasalahan pengoperasian eksploitasi tambang bijih bauksit di Washing Plant (WP) 13 dan 14 di Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang hingga saat ini masih belum beroperasi dan menjadi polemik, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ketapang, dari komisi II melakukan kunjungan kerja (kunker) ke kecamatan tersebut untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Melalui kunjungan kerja itu, anggota Komisi II DPRD Ketapang, Yakobus DS, menjelaskan, pihaknya selaku perwakilan dari masyarakat akan melakukan audensi dalam waktu dekat ini.
“Nantinya kita akan melakukan audensi terkait masalah yang menimpa polemik ini sebelum 15 Januari 2020,” ujarnya, baru-baru ini.
Ia melanjutkan, terkait akan adanya operasi pertambangan di dua wilayah tersebut dalam waktu dekat dari pihak PT RIM selaku kontraktor pemenang lelang, dirinya mengaku belum bisa mengambil langkah.
“Sebab kita belum ada pertemuan dengan pihak perusahaan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua BPD Air Upas, Joni berharap agar persoalan yang menimpa permasalahan lokasi penambangan yang menjadi polemik antara perusahaan pemenang lelang dengan masyarakat bisa segera terselesaikan.
“Kami meminta kepada PT. RIM untuk menunda kegiatan penambangan sebelum masalah ini selasai terlebih dahulu,” harapnya.
(erwin)
Discussion about this post