KETAPANG – Suara dentuman menggelegar Meriam pusaka keraton padam pelite yang disulut Bupati Martin Rantan SH, didampingi Raja Matan Tanjung pura Ir Gusti Kamboja SH, menandai dimulainya Festival Keraton Matan Tanjung pura yang ke VI tahun 2017,
Seremoni pembukaan festival Keraton Matan Tanjungpura dihadiri oleh para raja Nusantara seperti utusan Kanjeng Gusti adipati Ariyo Pakualaman yang ke IX alhaj Angling Kusumo, Kanjeng Pengeran Ayo Tugirin Surya Adi Negoro ,Panembahan Anong Gusti Yusri Raja Tayan, Putra mahkota Kerajaan landak Pangeran Ratu Jukri Pikri Jukramansyah, Putra Kerajaan Simpang Pangeran Ratu Gusti Sukma dan Sekretaris Lembaga Adat Melayu Serantau Dato Sri Pangeran Elang Perkasa. SKPD, tokoh agama. pemangku adat, berlangsung dihalaman Keraton Matan Tanjungpura, Kelurahan Mulia Kerta Ketapang, (19/9).
Festival Keraton Matan Tanjungpura yang ke VI tersebut mengusung tema The Soul And Harmony of Culture, kegiatan yang berlangsung selama sepekan di Keraton Matan Kelurahan Mulia Kerta menampilkan Parade Budaya, Karnaval Sungai Pawan, mandi meriam peletupan Meriam Pusaka Prosesi tepung Tawar, Mandi adat, Syair Gulung Dendang lagu Melayu dan Zapin.
Raja Tanjungpura yang bergelar Pangeran Ratu Kerta negara Ir Gusti Kamboja MH, mengatakan atas nama kerajaan Matan mngucapkan ribuan terim kasih kepada Bupati Ketapang Martin Rantan SH, atas kesediaaanya membuka kegiatan tersebut.
Pestival Keraton Matan Tanjungpura pada tahun ini memasuki tahun ke 6 dengan tema yang di ambil adalah The Soul And Harmony of Culture dengan harapan bahwa kegiatan festival ini tidak menampilkan kebudayaan saja tetapi hasil kebudayaan itu dapat memberikan konstribusi yang baik bagi Pemerintah Daerah dalam memajukan daerah dan masyarakat Kabupaten Ketapang.
“ Masyarakat di Kabupaten Ketapang adalah masyarakat yang heterogen dengan kulture yang beragam maka di Ketapang kalau ada issue sara tidak laku karena masyarakat Ketapang sudah terbiasa dalam keberagaman “ kata Gusti Kamboja.
Mantan Ketua DPRD Ketapang tersebut mengharapkan membangun solidaritas saling menghargai dan saling memaknai antara satu kebudayaan yang laindan sebagainya,
“ Dengan melestarikan kebudayaan sambil mendukung industrie pariwisata itu sendiri “ ucapnya.
Sementara itu utusan dari Kanjeng Gusti adipati Ariyo Pakualaman yang ke IX alhaj Angling Kusumo, Jogjakarta yaitu Kanjeng Pengeran Aryo Tugirin Surya Adi Negoro mengucapkan selamat kepada Kerajaan Matan dan Bupati Ketapang yang telah mewujudkan melestarikan budaya yakni pembukaan festival keraton Matan Tanjungpura.
“ Semoga apayang akan terselenggara kedepan dapat mewujudkansebuah kebersamaan dalam berbangsa dan bermasyarakat “ ucap Kanjeng Aryo Tugirin.
Menurutnya sebagai mana kita adalah sebuah masyarakat yang telah dipersatukan oleh para leluhur terdahulu untuk membentuk sebuah kekuatan yang besar dengan dengan menghilangkan seluruh ego sentris mewujudkan sebuah wadah yang disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia menambahkan lima sila yang telah disepakati bersama oleh para leluhur yang mewujudkan kebhenikaan dalam sebuah tunggal ika untuk itu salah satu wujud adalah pagelaran festival pada hari ini, yang tidak membeda bedakan kulit warna suku etnis maupun golongan ini adalah salah satu wujud kebersamaan untuk tercapainya sebuah kesatuan dan persatuan.
Bupati Martin Rantan SH menyambut baik dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gusti Kamboja yang bergelar Pangeran Ratu Kartanegara beserta elemen masyarakat khususnya keluarga besar kerajaan Matan Tanjungpura yang setiap tahunya dengan setia menjaga mempertahankan dan melanjutkan sejarah budaya dan nilai nilai luhur kerajaan Tanjungpura menurutnya sebagai bagian yang integeral dan tak terpisahkan dari sejarah dan budaya daerah dan Nasional Bangsa Indonesia khusunya di Kabupaten Ketapang
Disampiakn Bupati bahwa Pemkab Ketapang tetap menaruh perhatian kepada pembinaan kebudayaan, dengan adanya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
“ Saya menitipkan pesan Pemerintah untuk mendukung even – even kebudayaan yang ada di daerah ini yang mana kebudayaan tersebut harus kita lestarikan “ tegas Bupati.
Menurutnya lagi hari ini kerajaan Matan Tanjungpura telah menunjukkan esestensi bahwa tradisi kebudayaan tetap dilestarikan dan dijaga dengan baik.
“ Kita sangat beruntung di Ketapang ini karena keraton Kerajaan Matan masih terga dengan baik, ini merupakan situs sejarah dan situs budaya yang ada di Kabupaten Ketapang ini, karena keraton ini aset daerah oleh sebab itu jika ada bangunan keraton yang sudah mulai rusak koordinasikan dengan Dinas Budpar akan kita Bantu” ucap Bupati Martin Rantan. (AgsH/hms)
Discussion about this post