KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Dalam rangka untuk meningkatkan kadar keimanan pada bulan Ramadhan 1445 H yang penuh berkah, sudah menjadi tradisi setiap tahunnya bagi sekretariat bersama di Pontianak mengadakan buka puasa bersama para Jurnalis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Buka puasa bersama yang merupakan bagian ajang silaturahmi dan harmonisasi ini bertemakan tausiah nilai-nilai yang terkandung dalam Puasa Ramadhan yang dibawakan Drs.H.Sidik Purnomo, Yayat Darmawi, dan Ustad Suryadi.
“Puasa mendidik kita menjadi jujur, ibadah puasa merupakan ibadah yang “rahasia”. Hanya diri kita sendiri dan Allah SWT yang tahu apakah kita melaksanakan ibadah puasa atau tidak,” kata Sidik Purnomo saat bertausiah, Rabu (27/3/2024).
Menurutnya, lain halnya dengan ibadah sholat yang dapat dilihat oleh orang lain. Puasa merupakan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk melatih kejujuran minimal jujur kepada diri sendiri.
“Apabila kejujuran dalam puasa ini kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan menjadi orang yang amanah dan hidup pun menjadi tenang,” ujarnya.
Sidik menerangkan, puasa hakikatnya merupakan ibadah yang sangat istimewa, berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain. Puasa sangat efektif untuk meningkatkan ketakwaan dan mendidik seseorang menjadi pribadi yang jujur.
“Puasa menumbuhkan rasa syukur dan kasih sayang terhadap sesama. Ibadah puasa dapat memupuk rasa syukur kepada Allah dan menumbuhkan rasa kasih sayang ataupun empati kepada orang lain, maka dapat dibayangkan betapa berat penderitaan para fakir miskin yang serba kekurangan,” timpalnya.
“Jika kita pandai bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah maka niscaya Allah SWT akan menambahkan lagi nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita,” tambah mantan ketua PWI Kalbar ini.
Sidik melanjutkan, maka dari itu, dengan rasa empati itu akan tergerak untuk membantu mereka yang kurang berkecukupan.
“Dari itu, dalam puasa kita dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Pahala besar akan menanti apabila kita memberikan makan dan minum untuk berbuka bagi mereka yang berpuasa, yang diprioritaskan dari kalangan yang kurang mampu,” pesannya.
Sementara itu, Yayat Darmawi Koordinator LSM TINDAK Kalbar, memaparkan tausiahnya bahwa berpuasa mendidik dan melatih seseorang menjadi sabar, hidup sosial dan sederhana.
“Kita dilatih untuk menahan hawa nafsu sehingga dapat merasakan betapa sengsaranya tidak makan dan minum, serta menjaga nilai-nilai puasa selama berpuasa. Maka bagi orang yang benar-benar melakukannya pasti membuatnya menjadi sabar menahan hawa nafsu dan emosinya yang dapat membatalkan puasa atau mengurangi pahala berpuasa,” ungkapnya.
Menurut Yayat, sabar itu ada tiga hal, yakni, Pertama, sabar dalam ketaatan, artinya seorang mukmin harus sabar menjalankan perintah Allah SWT meskipun perintah itu berat untuk dijalankan dan tidak disukai oleh nafsunya. Seorang mukmin harus tetap taat pada hal-hal yang telah diwajibkan meskipun banyak hal yang merintangi.
Kedua, sabar dalam meninggalkan larangan, adakalanya orang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, tetapi ia tidak sabar dalam meninggalkan kemaksiatan dan larangan-larangan Allah SWT misalnya judi, ghibah, minum minuman beralkohol.
Ketiga, sabar dalam musibah. Sabar bukan berarti saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya. Namun sabar dalam Islam didahului atau bersamaan dengan ikhtiar maksimal dan upaya untuk senantiasa mencari solusi atas ujian yang sedang dihadapinya.
“Saat semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas maksimal, maka saat itulah sabar bertemu dengan tawakal, berserah diri kepada Allah, dan sebab itulah Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya,” kata Yayat.
Sementara Ustad Suryadi yang merupakan bagian dari LBH YLBH LMRRI menyampaikan, kegiatan buka puasa bersama juga bertujuan untuk menambah keakraban dan mempererat tali silaturahmi antar Keluarga Besar Sekretariat Bersama. Dimana menurutnya pada saat berbuka puasa, semuanya bersatu, berkumpul dan bercengkerama satu dengan yang lain dan bersama-sama seperti saat ini.
Syarif Dwi Kurniawan yang merupakan pemimpin redaksi dari salah satu media online menambahkan, dirinya memberi apresiasi kepada panitia yang telah bekerja keras menjadikan kegiatan acara buka bersama ini berjalan dengan lancar kendati cuacanya kurang mendukung karena hujan.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua teman-teman yang telah berjibaku saling tolong menolong. Sehingga kegiatan buka bersama ini berjalan dengan lancar. Bantuan dari kawan-kawan semua sangat berarti dalam mewujudkan acara yang penuh manfaat ini,” tuturnya.
Ia berharap momentum buka puasa bersama ini dapat menjadi penguat ikatan persaudaraan dan kebersamaan, tidak hanya selama bulan ramadhan tetapi juga dihari-hari lainnya, ini dimaksudkan untuk memberikan contoh positif tentang pentingnya menjaga silaturahmi dan harmonisasi.
(imas)
Discussion about this post