KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Menyoal dugaan nol persen kegiatan proyek peningkatan dan perluasan Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAM), Jaringan Perpipaan di kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, senilai Rp 5,3 miliar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Ketapang Bidang Cipta Karya TA. 2023, salah satu kontraktor pelaksana dari CV. Zahra Utama Kontruksi perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), yang mengerjakan proyek peningkatan SPAM jaringan perpipaan di Petai Patah, Kecamatan Sandai, membantah.
Ketika dikonfirmasi, pihak CV. Zahra Utama Kontruksi mengatakan, bahwa pekerjaan yang dilaksanakan pihaknya kini sudah mencapai 60 persen keatas, dan diperkirakan selesai sebelum berakhirnya masa kontrak pertanggal 22 Agustus 2023.
Pihak CV. Zahra Utama Kontruksi sendiri mengaku, jika dalam pengerjaan di lima titik lokasi SPAM di Ketapang hanya dua lokasi yang dikerjakan, salah satunya yang ada di daerah Kecamatan Sandai. Sedangkan tiga lokasi lainnya dikerjakan oleh perusahaan lain.
Terkait permasalahan perusahaan CV. Zahra Utama Kontruksi bisa mengerjakan pekerjaan di Kabupaten Ketapang, sementara perusahaan itu beralamat di luar Kalbar, menurutnya, selama perusahaan tersebut ada kantor perwakilannya disuatu wilayah, maka sah-sah saja bisa melakukan pekerjaan dimanapun.
baca juga : Proyek SPAM Senilai 5,2 Miliar Diduga Bermasalah, Para Pihak Saling Tuding
Lebih Lanjut, CV. Zahra Utama Kontruksi Perwakilan Kalbar, menjelaskan dalam tahap pengerjaan SPAM di Kecamatan Sandai diakuinya saat ini hanya terkendala terjadinya banjir di kota kecamatan, hingga ke lokasi pekerjaaan.
“Namun kini kita sudah kembali melaksanakan pekerjaan seperti biasa, bahkan tahapan pekerjaan sudah sampai Sambungan Rumah (SR) warga,” pungkasnya.
Diketahui selain di Kecamatan Sandai, Desa Petai Patah, kegiatan
proyek peningkatan dan perluasan SPAM di Ketapang juga terdapat Kecamatan Kendawangan, Desa Air Hitam, Desa Pembedilan, kemudian di Kecamatan Pemahan, Desa Muara Gerunggang, serta di Kecamatan Simpang Hulu, Desa Legong.
(agh)
Discussion about this post