KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Proyek Peningkatan dan perluasan Sistem Penyediaan air minum ( SPAM), Jaringan Perpipaan di kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat Senilai Rp 5,3 Miliar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bidang Cipta Karya TA. 2023 diduga masih nol persen fisik.
Proyek APBD Ketapang ini terdiri dari lima Kontrak kegiatan. Tiga paket proyek Senilai Rp 3,2 Miliar tendernya dimenangkan oleh CV. Amigos yang beralamat di Jl. Akcaya 2, blok C. No 15 Sintang, diantaranya : Proyek Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Kecamatan Kendawangan Desa Pembedilan, senilai Rp 1.164.335.00 2.
Kemudian Proyek Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Kecamatan Pemahan Desa Muara Gerunggang, senilai Rp 1.115.245.125.14. Kemudian Proyek Perluasan SPAM Jaringan Kecamatan Simpang Hulu Desa Legong, senilai Rp 896.880.00.
Sedangkan Dua Paket proyek lagi senilai Rp 2,1 Miliar Tendernya dimenangkan oleh CV. Zahra Utama yang beralamat di Jl. Kenga II No 2 RT.003 RW 001 Kelurahan Batang Kaluku Kecamatan Somba Opu Gowa Kabupaten Sulawesi Selatan.
Sementara itu ketika dikonfirmasi via WhatsApp terkait proyek spam di lima titik sudah berapa persen fisik pekerjaannya, serta kapan berakhirnya masa kontrak yang mana dugaan saat ini di beberapa titik kegiatan proyek tersebut belum terselesaikan sementara kontrak kegiatan diduga sudah berakhir, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Haris tidak bisa memberi jawaban lantaran dia beralasan bukan kewenangan dirinya untuk menjawab, dimana kepala bidang Cipta Karya (CK), Viktor Tito dan Kepala Dinas Pekerjaan Tata Ruang (DPUTR) Danneri belum memberi arahan ke dirinya untuk memberi statemen resmi terkait SPAM senilai 5,2 Miliar tersebut meski dirinya selaku PPK.
“Bingung saya mau ngasi berita (statement-red), gimana bang e, kasi tau salah, tidak kasi tau salah. Soalnya Kabid dan Kadis pun tidak ada ngasi arahan ke saya,” kata Haris.
“Mohon maaf ni bang, kalau abang jadi sayapun berkelitar (pusing-red) juga kepala,” ungkapnya.
Padahal, diketahui sebelumnya Viktor Tito sempat meradang lantaran namanya sempat ditulis oleh salah satu media online terkait adanya statemen dirinya mengenai salah satu kegiatan SPAM, dimana menurut Tito dirinya tidak pernah memberi statemen kepada media online tersebut.
“Saya bukan selaku PPK, harusnya yang memberi statemen PPK bukan saya. jadi dalam artikel berita online itu terkesan saya ada berbicara, padahal saya ada ketemu pun tidak dengan penulisnya, bagai mana saya bisa membuat pernyataan (statemen-red),” papar Tito.
Tito menjelaskan, terhadap proyek SPAM senilai 5,3 Miliar tersebut yang persis mengetahui hasilnya dari kegiatan itu adalah PPK.
(agh)
Discussion about this post