KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Selain ziarah ke Makam Panglima Tentemak pada (25/10/2023) lalu di Desa Pengatapan, dan Makam Uti Usman (26/10) di Desa Kecamatan Tumbang Titi, Bupati Ketapang Martin Rantan dan Wakil Bupati Ketapang, Farhan juga melakukan ziarah ke Makam Pangeran Iranata di Desa Negeri Baru, pada Jumat (27/10/2023) siang.
Bupati Ketapang juga menandatangani Prasasti zuarah Akbar dalam rangka Napak Tilas 2023. Kedatangan Bupati, Wakil Bupati, panitia Napak Tilas dan Forkopimda Ketapang Ke kompleks Astana Pangeran Iranata disambut masyarakat dengan silat kutemare dan dilanjutkan ritual adat Melayu.
Selain ziarah, di Kompleks Astana Pangeran Iranata, rombongan Bupati Ketapang juga mendengarkan silsilah Desa Negeri Baru. Perjalanan sejarah Desa Negeri Baru disampaikan kepala desa Negeri Baru. Dari tempat inilah dimungkinkan terbentuknya Kota Ketapang.
Selain catatan sejarah kronik cina, pada Desa Negeri Baru terdapat juga struktur bangunan candi dengan bata merah tang sudah dilakukan penelitian dari beberapa pihak, termasuk arkeologi dari Balai Arkeologi Banjarmasin.
Situs sejarah di Desa Negeri Baru lainnya adalah makam Pangeran Iranata. Silsilah Pangeran Iranata diketahui merupakan putra sulung dari Giri Kesuma. Menghindari perdebatan dalam lingkaran kerajaan pada waktu itu, Pangeran Iranata keluar dari lingkaran kerajaan dan menetap di kawasan yang saat ini dikenal sebagai Desa Negeri Baru.
Selain itu, pada wilayah Desa Negeri Baru terdapat juga Makam keramat sembilan. Menurut kades Negeri Baru, bahwa hasil penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Banjarmasin menyebutkan struktur pada nisan Keramat Sembilan, mirip dan mendekati masa Trunojoyo. Tahun saka yang terdapat pada nisan Keramat Sembilan menjadi dasar penetapan hari ulang tahun Ketapang. Ini juga menjadikan dasar Kota Ketapang sebagai Kota tertua.
“Melalui napak tilas ini kita berharap untuk kita tidak melupakan sejarah, dengan sejarah akan kita sampaikan ke anak cucu kita,” katanya.
Selanjutnya, Ketua Harian Panitia Napak Tilas Junaidi Firawan yang juga kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang menerangkan bahwa ziarah akbar ini adalah rangkaian Napak Tilas 2023. Napak Tilas mengusung tema perjuangan pembangunan budaya, dilakukan beberapa kegiatan termasuk susur sungai dari Kelampai ke Teluk Keluang dan hari ini, tiba di Pematang Gadong.
Seterusnya dilanjutkan dengan peresmian wisata air kanal. Setelah kegiatan di Desa Pematang Gadong berlanjut ke simpang empat desa Pelang. Ditempat itu, dilakukan peresmian masjid al-mujahirin, jembatan Tanjungpura Baru, dan tugu Panca Karya. Kemudian berlanjut ziarah akbar di Makam Pangeran Iranata.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama masyarakat Ketapang yang mensukseskan kegiatan Napak Tilas 2023. Sebagai kepala dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ketapang, Junaidi Firawan juga mengucapkan terima kasih kepada legislatif yang telah mengalokasikan anggaran untuk penataan kawasan situs sejarah Astana Pangeran Iranata.
“Kami akan lakukan penataan situs sejarah Makam Iranata sesuai kemampuan anggaran,” ucapnya.
Ziarah akbar ke Makam Pangeran Iranata sepwrti Napak Tilas diharapkan akan terus dilakukan dimasa yang akan datang. Swlain itu Napak Tilas juga akan diusulkan ke Kementerian Ekonomi Kreatif agar dapat masyo dalam kalender. “Karisma event nusantara.” Dengan begitu, ia yakin Napak Tilas akan menjadi kalender nasional.
(ri/*)
Discussion about this post