KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Karnaval Sungai Pawan menjadi moment menarik perhatian masyarakat Ketapang, pada Jumat (27/10/2023) sore. Karnaval puluhan kato hias dan beberapa lancang kuning berlayar dari dermaga Taman Kraton Matan Tanjungpura menuju Taman Merdeka Ketapang menjadi pusat perhatian masyarakat.
Padatnya kumpulan warga, sudah terlihat sebelum kato hias dilepas dan lancang kuning diberangkatkan. Karnaval Sungai Pawan merupakan salah satu rangkaian Napak Tilas 2023, yang mengusung tema Perjuangan Pembangunan Budaya.
Adanya Napak Tilas diberikan apresiasi dan didukung Dewan Mangku Ikkramat sebagaimana disampaikan Pangeran Mangku Negara, Uti Faradian. Didepan Bupati Ketapang dan Forkopimda Ketapang, ia berharap kegiatan Napak Tilas dapat dilakukan pada tahun mendatang.
Selanjutnya, letupan meriam padam pelita sebanyak tiga kali, yang dinyalakan oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan, Ketua DPRD Ketapang, M.Febriadi dan Gusti Kamboja Ketua Umum Panitia Napak Tilas menandakan karnaval Sungai Pawan secara resmi dimulai.
Dalam rombongan karnaval, ikut juga Bupati Ketapang bersama Wakil Bupati Ketapang, Ketua DPRD Ketapang maupun perwakilan Forkopimda Ketapang, serta Yang Mulia Pangeran Ratu Kertanegara Kerajaan Matan Tanjungpura, dan tamu VIP lainnya. Mereka menaiki Lancang Kuning yang diiringi puluhan kato hias.
Selama kato hias menyusuri Sungai, warga sibuk mengabadikan moment ini. Antusias warga tak hanya saat karnaval dimulai. Pada lokasi Lancang Kuning merapat di Taman Merdeka Ketapang, padatnya kumpulan warga juga terlihat.
Rombongan Bupati Ketapang naik ke dermaga langsung disambut ritual Melayu dan tarian silat. Selain di Taman Merdeka, di sekitar Tugu Tolak Bala juga dilakukan ritual. Ritual tersebut menandakan sebagian rangkaian kegiatan susur sungai sudah selesai dilaksanakan dengan selamat.
Bupati Ketapang Martin Rantan menyebut, kebudayaan seperti ini menjadi salah satu aset daerah. Ini harus tetap dijaga dan kembangkan.
Ia tidak ingin adat kebudayaan lokal Kabupaten Ketapang luntur akibat dari perkembangan zaman dan pengaruh budaya luar.
“Kebudayaan ini tak boleh hilang, harus tetap dijaga, untuk menjadi khaznaah daerah maupun budaya nasional,” mintanya.
Sementara Ketua umum Panitia Napak Tilas, Gusti Kamboja memaparkan beberapa rangkaian acar Napak Tilas mulai dari Ritual Adat di Tugu Tolak Bala, silat tradisional, dragon boat, festival musik, pameran, long march, upacara militer di Tugu Juang Tumbang Titi, ziarah ke makam Panglima Tentemak, dan Uti Usman, merupakan upaya mengingat kembali perjuangan Pahlawan daerah. Hal ini untuk mengingatkan kembali peristiwa Perang Kedang pada 1914.
Demikian juga kegiatan susur sungai dari Kelampai ke Teluk Keluang dan Pematang Gadung, peresmian wisata air kanal, peresmian masjid al-mujahirin, jembatan Tanjungpura Baru, tugu Panca Karya dan kegiatan lainnya.
Ia mengapresiasikan dukungan semua pihak, terutama dukungan Bupati Ketapang, Forkopimda, perusahaan, dan masyarakat.
Melalui Napak Tilas diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara ekonomi, dan lainnya. Salah satunya potensi pariwisata yang ada dapat dikenal.
Walaupun rangkaian susur sungai pada Napak Tilas sudah berakhir, namun Gusti Kamboja juga mengajak masyarakat hadir dalam penutupan kegiatan yang akan dilakukan di Balai Sungai Kedang. Ia juga berharap kegiatan Napak Tilas dapat dilanjutkan pada masa akan datang.
Harapan yang sama juga disampaikan M.Febriadi, Ketua DPRD Ketapang. Ia mengaku mengikuti rangkaian kegiatan Napak Tilas. Mulai dari rangkaian adat di Tugu Tolak Bala, sikat tradisional, kegiatan di Tumbang Titi, ziarah ke Makam Panglima Tentemak, Uti Usman sampai acara karnaval Sungia Pawan. Napak tilas yang dilaksanakan penuh dengan nilai perjuangan, ide pembangunan dan perkembangan budaya.
Mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, sebagai Ketua DPRD Ketapang, M.Febriadi mendukung Napak Tilas dilakukan setiap tahun.
“Kami juga ucapkn terima kasih kepada Bupati Ketapang yang sudah menetapkan SK Bupati mengangkat pejuang kita, Panglima Tentemak, Uti Usman dan Kanduruhan Bajir sebagai pahlawan daerah, kita juga dukung supaya ketiga pejuang ini diusulkan menjadi pahlawan nasional,” ucap Febriadi.
(ri/*)
Discussion about this post