KALBAR.KABARDAERAH.COM, MEMPAWAH – Prof. DR. H. Edi Suratman. S.E, M.A membuka Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke IX, pada Sabtu (17/6/2023).
“Ini keperluan organisasi rutin, dimana musda ini akan merumuskan program dan akan di jalankan oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah, memberikan rekomendasi kepemerintahan daerah, memilih kepengurusan baru, berharap berkualitas dan kemampuan,nya itu lebih baik dari pada periode sebelumnya,” ungkap Edi Suratman
Edi berharap peserta musyawarah bisa secara cermat memilih pengurus dan layak untuk memimpin Muhammadiyah Dan Aisyiyah lima tahun kedepan, Karena Kabupaten Mempawah ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Barat dengan adanya Pelabuhan Internasional Kijing.
“Cermat dalam memilih dan bisa bertanggung jawab tantangan itu, karena peran – peran Muhammadiyah Dan Aisyiyah itu diperlukan bersama organisasi keagamaan lain,” tegas Edi.
Menjelang tahun politik ini saat ditanya Edi menjelaskan bahwa Muhammadiyah itu politiknya kebangsaan, kenegaraan, yang menjaga jarak yang sama dengan seluruh partai politik, pasangan calon, baik itu Presiden maupun Wakil Presiden, dan muhammadiyah itu tidak anti politik.
Menurut Edi warga Muhammadiyah harus cermat dan melihat mana lebih baik untuk bangsa ini, mana partai politik paling baik untuk Kabupaten Mempawah, mereka akan memilih wakilnya, tidak dikunci, tidak di arahkan, diberikan kebebasan, akan tetapi tetap menjaga jarak dengan semua partai, namun tetap menggunakan hak pilih jangan golput.
Sementara itu H. Harun AR Arasyid, S.Kep. Ners,. selaku Ketua Muhammadiyah Kabupaten Mempawah menambahkan, Musda pada saat ini selain pemilihan pengurus baru periode 2022 – 2027 tentu ada agenda evaluasi kinerja atau Laporan Pertanggung Jawaban dari kepengurusan 2015 – 2022.
“Ada pembahasan tentang program kerja kedepan untuk kepengurusan periode 2022 – 2027″ pembahasan Rekomendasi dan akan di sampaikan terkait pelaksanaan musda pada saat ini,” terangnya.
“Terkait program sebelumnya Harun Arasyid mengutarakan bahwa Muhammadiyah itu identik dengan Islam berkemajuan, akhir periode ini akan terbentuk Universitas Cyber dalam bentuk Program Digital,” sambungnya.
Selain itu, diterangkannya Muhammadiyah juga mengembangkan sekolah menengah atas (SMA) berbasis kejuruan taruna berbentuk Boarding Schooll.
“Dimana nanti siswa – siswa tidak mampu kita asramakan dan dibekali pembelajaran diluar jam sekolah,” katanya.
Harun Arasyid juga menyatakan diri pada saat ini maju sebagai calon, namun ditegasnya mengatakan semua diserahkan sesuai dengan mekanisme organisasi, sebagai mana disampaikan pimpinan wilayah, dimana kader tidak pernah meminta untuk menjadi pengurus akan tetapi jika terpilih pasti siap, jika tidak pun dirinya akan terus mengabdi kepada Muhammadiyah.
Sementara H. Endang Superi Wahyudi, S.Pd. selaku Ketua Pelaksana turut menambahkan bahwa Pelaksanaan Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke – IX ini dilaksanakan di Gedung Mempawah Convention Center, sedangkan untuk Aisiyiyah dilaksanakan di Wisma Candramidi dengan peserta Muhammadiyah terdiri dari sembilan cabang, sembilan ranting, diantaranya Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sui Kunyit, Kecamatan Sui Pinyuh, Anjungan, Toho dan Sadaniang.
Endang juga menjelaskan bahwa kepemimpinan Muhammadiyah ditingkat daerah kolektif, bukan hanya satu, akan tetapi 13 pimpinan, baru dimusyawarahkan kembali siap menjadi Ketua, Sekretaris, Bendahara, sisanya merupakan wakil ketua.
“Jadi meskipun jumlah terbanyak belum tentu menjadi ketua, untuk menentukan itu dilakukan musyawarah bersama, dari jumlah anggota 67 orang dari peserta memilih dan terpilih dengan jumlah kandidat 28 orang dan nanti disaring menjadi 13 orang, disitulah penentuan siapa menjadi SKB”. pungkasnya.
(imas)
Discussion about this post