KALBAR.KABARDAERAH.COM, KAYONG UTARA – Proyek infrastruktur jalan untuk penimbunan jalan suci, peningkatan pondasi jalan dengan lapis pondasi agregat kelas B (LPB) yang digelontorkan melalui dana APBD Kabupaten Kayong Utara tahun 2020 senilai Rp.3,743 Miliar di RT 17, Dusun Sukabangun Dalam, Desa Sai Mata-mata, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat, dinilai masyarakat setempat terkesan asal dalam pengerjaannya.
Pasalnya proyek swakelola yang dikerjakan di tahun 2020 itu dirasakan oleh masyarakat sudah banyak kerusakan.
“Padahal proyek jalan itu baru saja berkisar sebulan atau dua bulan selesai dikerjakan, tapi sudah banyak yang berlobang di sana-sini. Tentunya kami selaku pengguna jalan suci ini yang tiap hari selalu melintas merasa kecewa,” ungkap Udin salah satu warga setempat, Selasa (26/1/2021).
Udin mengutarakan, awalnya dirinya bersama warga lain berpikir merasa senang kalau setelah adanya proyek penimbunan jalan pastinya jalan ini benar-benar bisa bagus, dan layak digunakan masyarakat mengingat anggaran yang digunakan telah menghabiskan dana hampir Rp 4 Miliar.
“Tapi ternyata keyataannya kondisi jalan keadaannya telah berlobang seperti yang terlihat sekarang,” ketus Udin.
Sementara itu hal senada dikatakan Oma Warga Lubuk Batu, yang kini merasa kecewa atas pembangunan infrastruktur ruas jalan suci.
Menurutnya, hanya dalam hitungan dua bulan saja jalan tersebut kembali rusak seperti sedia kala.
“Warga yang kerap melintas di jalan ini mengaku sangat kecewa terhadap pengerjaan proyek jalan tersebut. Namun hanya dalam hitungan dua bulan saja kondisi jalan kembali rusak seperti sedia kala,” kesalnya.
Sementara warga lainnya, Tin juga sempat meluapkan kekesalannya terkait kondisi jalan Suci yang kini mengalami kerusakan.
“Kalau penimbunan jalan habiskan milyaran rupiah dengan hasilnya lubang-lubang seperti ini kontraktornya song besar, atau makan besar,” sindir Tin.
Dia berharap pemerintah daerah KKU dapat meninjau kembali kondisi Jalan Suci yang kini sudah dalam kondisi berlobang.
Sementara itu ketika dikonfirmasi Plt PUPR KKU, Ir Suratmin mengatakan terkait Jalan Suci kembali mau diusulkan ke bagian Bina Marga untuk dilakukan perbaikan.
Ia mengaku, dengan keterbatasan anggaran pekerjaan proyek Jalan Suci memang tidak bisa maksimal.
“Nanti diinformasikan lagi ke Bina Marga supaya nanti mereka menyiapkan kontruksi yang lebih kokoh lagi. Kemarin sempat dua kali ditangani, cuman tidak bisa bertahan lama,” kilahnya.
Menurutnya, tahun 2021 rencannya Jalan Suci tersebut akan digarap kembali melalui swaklola dengan anggaran APBD yang baru.
“Kalau menggunakan anggaran yang lama cuman untuk pemeliharaannya saja,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, jika jalan Suci ini merupakan gabungan ruas jalan Batu Barat-Perawas cuman tidak termasuk yang ditangani TNI.
(ji)
Discussion about this post