KALBAR.KABARDAERAH.COM, KAYONG UTARA – Pekerjaan proyek rehabilitasi sarana dan prasarana air bersih Sukadana, yang baru saja usai dikerjakan dinilai Ketua Lembaga Pengawal Pelaksana Pembangunan Kabupaten Kayong Utara (LP3-KKU) Abdul Rani tidak terencana dengan baik.
Menurutnya, beberapa pipa tidak ditimbun di dalam tanah, hanya diletakkan di dalam aliran parit.
“Seharusnya itu pipakan di gali, ini di dalam parit, kayak ular,” sebut Abdul Rani, Kamis (7/1/2021).
Selain itu dikatakannya dengan kondisi pemasangan pipa-pipa tersebut tidak ditimbun terindikasi banyak volume galian yang dikurangi, terutama kedalamannya.
“Jika seharusnya ditimbun, kita tidak tau juga berapa kedalaman, karena kita tidak pegang speknya,” serunya.
Abdul Rani menilai, terpasangnya pipa-pipa dialiran parit ini, dapat mengganggu aliran air dan dapat menyebabkan sampah tersangkut sehingga dapat menimbulkan banjir.
“Seharusnya ini menjadi tugas konsultan. Saya sangat mengkritisi pemasangan pipa di dalam parit ini. Kalau dapat menyebabkan banjir bagaimana,” tegasnya.
Ia berharap intansi berwenang seperti Inspektorat dapat meninjau atau mengambil tindakan terhadap proyek-proyek pemerintah yang gagal mutu.
“Inspektorat juga lemah, semacam ada pembiaran. Banyak proyek-proyek di Kayong yang tidak tentu pasal, hanya menghabiskan uang daerah,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala UPT Air Bersih Dinas PUPR Kayong Utara Eman Awaludin mengaku jika penepatan pipa harusnya di dalam parit.
Ia menjelaskan, dari tim perencanan menurutnya memang seperti itu, hal tersebut dikarena ada beberapa lokasi tidak ada tanah sisa.
“Sementara opsi kita hanya 2, yaitu mau melebarkan jalan atau merehap pipa, ternyata ada opsi ketiga merehab pipa tanpa mengganggu rencana pelebaran jalan,” papar Eman Awaludin.
(agsh)
Discussion about this post