KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Plt Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ketapang, Juta mengungkapkan, tercatat laba berjalan di PDAM Ketapang pada tahun 2019 sebesar Rp 326.842.000.
Menurutnya angka laba sebesar ini sesuai hasil laporan audit independen atas laporan keuangan dari PDAM Ketapang itu sendiri di tahun 2019.
Juta memaparkan, keuntungan atau laba berjalan di tahun 2019 jauh meningkat jika dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2018, perusahaan milik daerah tersebut baru mampu mendapat laba berjalan sebesar Rp 56.347.000.
“Meski kami sebatas pelaksana tugas, kami tetap eksis melayani masyarakat, pelayanan kami tidaklah surut sedikit pun. Bagaimana pun air adalah kebutuhan pokok manusia,” sebutnya, Rabu (15/7/2020).
Juta menambahkan, meskipun tahun 2018 dan 2019 PDAM Ketapang mencatat keuntungan tahun berjalan, namun diakuinya secara akumulatif PDAM masih banyak menderita kerugian.
“Secara akumulatif tahun 2018 kerugian PDAM sebesar Rp 24,35 miliar. Karena kita di tahun 2019 mendapatkan keuntungan tahun berjalan, maka kerugian akumulatif di tahun 2019 juga berkurang menjadi Rp 22,98 miliar. Angka kerugian tersebut hasil akumulatif sejak tahun 1984-1985,” paparnya.
Juta melanjutkan, selain mendongkrak pendapatan secara tahun berjalan, PDAM Ketapang diakuinya juga mampu meningkatkan jumlah konsumen.
“Sejak tahun 2017 sampai 2019 pihaknya telah memberikan pelayanan kepada 3.200 pelanggan baru,” bebernya.
Juta mengaku, peningkatan penambahan pelanggan baru pihak PDAM juga pernah dibantuan dana DAK dari pusat untuk pelayanan penyambungan kepada pelanggan baru secara gratis sebanyak 700 pelanggan.
“Sesuai catatan PDAM Ketapang, jumlah pelanggan PDAM Ketapang saat ini sebanyak 13.144 pelanggan. Terbanyak di PDAM unit Kota, yakni 11.080 pelanggan, disusul unit Kendawangan 1.660 pelanggan dan unit Marau serta unit Tumbang Titi masing-masing sebanyak 214 dan 190 pelanggan,” tutupnya.
(agsh)
Discussion about this post