KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Akademi Farmasi Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Pontianak akan menentukan Direktur baru guna mengelola Akademi kedepan setelah masa bakti Direktur Akfar Yarsi sebelumnya akan berakhir pada akhir Juni 2020 ini.
Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Pontianak, Suhadi SW kepada sejumlah awak media dalam konferensi Persnya di RM Putri Raya, Jl Ahmad Yani Pontianak, Selasa (9/6/2020).
Ketua Pengurus Yarsi Pontianak, Drs Suhadi SW didampingi Sekretaris, Prof Rahmatullah dan Pengurus lainya mengatakan, dalam upaya peningkatan kwalitas pendidikan Akademi Farmasi Yarsi Pontianak, pihaknya melakukan seleksi dengan mengutamakan Profesionalisme calon Direktur Akfar kedepannya.
“Karena memang masa bakti Direktur Akademi Farmasi akan berakhir maka kita akan lakukan seleksi dengan melakukan tahapan dan kita secara khusus membentuk Panitia Seleksi yang di ketuai oleh Prof Gusti Hardiansyah dan bebarapa Guru besar lainya,” jelas Suhadi.
Hal ini juga dilakukan dalam rangka persiapan Yarsi Pontianak menuju Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Pontianak.
Sementara itu Ketua Panitia Seleksi Prof Gusti Hardiansyah mengatakan dalam rangka menyiapkan Direktur Akademi Farmasi Yarsi Pontianak yang saat ini menjadi satu-satunya di Kalimantan Barat dengan Akreditasi B pihaknya melakukan tahapan-tahapan seleksi yang harus dilakukan oleh bakal calon Direktur Akfar Yarsi Pontianak.
“Direktur Akademi Farmasi Yarsi Pontianak akan berakhir Juni 2020 ini, maka mesti dilakukan seleksi Direktur Akfar Masa Bakti berikutnya, yaitu masa bakti 2020-2024,” terangnya.
Dalam upaya mendapatkan Direktur yang berkwalitas sehingga Akademi Farmasi Yarsi Pontianak, kedepanya akan lebih maju dan berkwalitas. Sehingga nantinya siap menjadi bagian dari Universitas Yarsi Pontianak, maka Panitia Seleksi Bakal Calon Direktur Akfar telah menentukan Persyaratan dengan tetap menjunjung tinggi Profesionalisme kerja.
“Kami telah menyiapkan persyaratan yang nantinya juga akan kita sampaikan kepada Publik sehingga asaz keterbukaan publik tetap kami penuhi sehingga masyarakat juga bisa menilai Akademi Farmasi Yarsi kedepannya,” jelasnya lagi.
Dari persyaratan umum dan khusus yang kami tentukan ada setidaknya 7 orang di civitas akademi Farmasi yang bisa ikut melakukan seleksi bakal calon direktur Akademi Farmasi Yarsi Pontianak.
(miftah)
Discussion about this post