KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – PT Indonesia Jiazhaode Agriculture And Forestry Industrial Development (JZD) yang saat ini beroperasi di kawasan PT Ketapang Ecology and Agriculture Forestry Industrial Park (KIP) Group diancam sejumlah warga Desa Sungai Awan Kanan, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, untuk ditutup.
Pasalnya, pengancaman warga menutup perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan ubi menjadi tepung tapioka itu karena tidak mengindahkan keluhan warga setempat terhadap bau limbah dari hasil produksi yang beraroma busuk tiap harinya dirasakan warga.
Satu diantara warga, Ratam mengungkapkan, hingga saat ini perusahaan terkesan cuek atas keluhan yang disampaikan warga.
Ia menilai, perusahaan belum siap untuk melakukan produksi, lantaran menurutnya untuk urusan limbah saja tidak bisa diatasi.
“Dampak bau limbah yang beraroma busuk ini, selain menyebar ke pemukiman masyarakat disekitar perusahaan, seperti Desa Sungai Awan Kanan tetapi juga menyebar ke masyarakat yang di luar lingkungan perusahaan,” jelas Ratam, Rabu (1/4/2020).
Bahkan, bau limbah ini ditambahkan Ratam bisa sampai ke Desa Payak Kumang hingga Sukaharja yang artinya di radius 2-3 kilo masih keciuman bau limbahnya.
“Selain bau yang busuk, informasi yang kami dengar ada tanaman masyarakat di sekitar lokasi tempat pembuangan limbah yang mati, bahkan yang kita khawatirkan kolam penampungan limbah tidak standar kalau seandainya jebol maka limbah langsung masuk ke sungai pawan, itu kita takutkan juga air sungai menjadi menjadi tercemar,” keluhnya.
Untuk itu, pihaknya telah menyampaikan beberapa tuntutan kepada pihak managemen PT JZD serta pemilik kawasan PT KIP Group untuk menutup sementara produksi PT JZD serta meminta agar perusahaan bertanggung jawab untuk menghilangkan bau tersebut.
“Kalau tuntutan kami masih dicuekan atau tidak dihiraukan lagi, maka kami akan bergerak lakukan pemortalan, tidak ada alasan lagi untuk perusahaan menolak sebab ini demi kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kalau bicara soal tenaga kerja di PT JZD hanya memperkerjakan belasan orang saja, lantaran semuanya lebih banyak menggunakan mesin.
“Jadi perusahaan jangan beralasan soal tenaga kerja,” ketusnya.
(agsh)
Discussion about this post