Menurutnya, siapapun boleh menawarkan diri untuk menjadi ketua. Tentu dikatakan Daniel ada syarat dan punya etika menjaga institusi dan menjaga kode etik advokat, tidak boleh memandang jasa saja, advokat harus jujur dan bertanggung jawab.
“Kita tidak pandang bulu dan pilih kasih, karena ini pekerjaan yang mulia bagi Advokat,” ucapnya.
Ia menyebutkan, Advokat yang pancasialis artinya satu bangsa ini bhineka tunggal ika yang dipegang, dicengkram oleh burung garuda, bukan Advokat yang arogan dan punya keinginan yang kurang bagus.
Daniel mengatakan, sebagai Advokat tidak berpolitik menjadi caleg, semisalkan kalau ingin menjadi seorang yang ingin berpolitikus jadi caleg, maka harus mundur dahulu dari Advokat.
“Kita melihat masyarakat pada umumnya masih ada keterbatasan, termasuk sumber daya manusia bahwa kita perlu menjelaskan pada masyarakat berupa pentingnya pendamping, pembelaan kepada masyarakat. Untuk itu kita didik Advokat menjadi Advokat yang berpotensi,” pungkasnya.
Discussion about this post