KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG — Percepatan intervensi penurunan stunting di Kabupaten Ketapang diharapkan dapat tercapai sesuai target yang direncanakan.
Untuk mencapai target yang diharapkan, Pemkab Ketapang menggelar rembuk stunting Kabupaten Ketapang tahun 2018, di Borneo Emerald Hotel, Ketapang, Kamis, (19/7/2018) pagi, dibuka oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan SH.
Rembuk stunting menghadirkan narasumber Akim Dharmawan, Ph D, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas RI, Ir Doddy Izwardy, MA, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Deviariandy Setiawan, Senior water and Sanitation World Bank Group.
Menurut Bupati Ketapang bahwa program nawa cita yang ke 5 dari Presiden dan Wakil Presiden (Jokowi-JK), yaitu “Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia”, maka Bupati dan Wakil Bupati Ketapang juga telah menetapkan misinya yang ke 4, yaitu “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.”
Hal ini dimaksudkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan dalam upaya mewujudkan “Kabupaten Ketapang yang maju menuju masyarakat sejahtera.”
“Oleh karena itu dengan misi tersebut saya berharap agar anak-anak kita di masa depan bisa terlahir dan tumbuh dengan sehat,” tegas Bupati Ketapang, dalam pembukaan rembuk stunting.
Menurutnya, jika anak-anak terlahir dan tumbuh dengan sehat, dan kemudian didukung dengan pendidikan yang berkualitas maka diyakini kelak mereka akan menjadi generasi yang cerdas dan produktif.
Sebaliknya, menurut Bupati jika terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, maka mereka akan menjadi anak stunting, dan dampak buruknya akan mengakibatkan terhambatnya perkembangan otak, kemampuan kognitif berkurang, mudah sakit, fungsi-fungsi tumbuh tidak seimbang, dan fostur tubuh tidak maksimal saat dewasa, serta beresiko akan terserang penyakit.
“Sehingga hal ini akan menjadi salah satu penghambat bagi keberhasilan kegiatan pembangunan nasional di masa yang akan datang,” jelas Bupati Martin.
Mantan anggota DPRD Provinsi Kalbar ini mengatakan bahwa meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu tidaklah mudah. Tentu banyak permasalahan yang akan dihadapi. Salah satunya adalah masih tingginya stunting di daerah ini.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun
2013, prevalensi stunting di Kabupaten Ketapang mencapai 34,83 %, sementara balita stunting berjumlah 15.881 jiwa, atau masih berada diatas rata-rata nasional (31,9 %).
“Oleh karena itu, dengan permasalahan tersebut mencegah stunting harus menjadi prioritas daerah jika kita ingin mencapai SDM yang berkualitas, pertumbuhan ekonomi yang merata, dan sekaligus untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi,” tuturnya.
Melalui forum ini, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menetapkan Kabupaten Ketapang menjadi salah satu kabupaten dari 100 Kabupaten/kota yang terpilih menjadi pembelajaran konvergensi anggaran dan kegiatan penurunan stunting.
Maka sesuai intruksi Menteri dalam Negeri nomor 440/1959/SJ tentang Intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2018.
Lanjut Bupati Ketapang menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Ketapang sangat berkomitment untuk melakukan intervensi dalam upaya mempercepat penurunan stunting di daerah ini.
Menurutnya, sebagai bukti dari komitmen tersebut, diinformasikan bahwa pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Ketapang secara keseluruhan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19.586.749.100,00. Dan khusus untuk 10 desa prioritas stunting telah dianggarkan Rp 8.661.822.850,00.
Sedangkan pada tahun 2019 secara keseluruhan direncanakan akan dianggarkan sebesar Rp 157.026.650.000,00. Dan khusus untuk 10 desa prioritas stunting akan dianggarakan Rp 22.043.089.950,00.
“Anggaran tersebut terdiri dari program spesifik dan program sensitive yang tersebar di 8 OPD terkait, yaitu Dinas Kesehatan, Dinas PU dan TR, Dinas Perkim dan LH, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, PP, PA dan TB, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, Dinas Ketahanan pangan dan Perikanan, dan Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintah Desa,” ungkapnya.
“Saya selaku Bupati Ketapang memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bappeda Kabupaten Ketapang beserta seluruh OPD terkait, yang telah dapat menyelenggarakan rembuk stunting pada hari ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para narasumber, terutama dari Bappenas, Kemenkes dan Bank Dunia yang akan menyampaikan arahan dan informasi yang berkaitan dengan kebijakan dan strategi Pemerintah pusat dalam percepatan penurunan stunting.
Ia berharap kegiatan ini dapat dijadikan forum untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas program dan anggaran yang terintegrasi dari semua pemangku kepentingan yang ada. Mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, sampai kepada tingkat desa/kelurahan.
“Sehingga dengan demikian percepatan intervensi penurunan stunting di Kabupaten Ketapang dapat tercapai sesuai target yang direncanakan,” pungkasnya.
Discussion about this post