KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Meskipun sedikit mudah didapatkan, namun gas elpiji ukuran 3 Kg tembus dengan harga Rp 28 ribu per tabungnya ditingkat para pengecer di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Akibat melambungnya harga gas bersubsidi dari pemerintah itu ditingkat pengecer yang ada di warung-warung, warga mendesak agar pihak terkait khususnya Pemerintah Kabupaten Ketapang dapat segera melakukan Sidak untuk menertibkan harga.
Abdul satu diantara warga Kauman mengatakan, padahal jika dibeli di pangkalan harga gas yang biasa disebut melon itu cuma Rp.18 ribu per tabung. Namun menurutnya ketika sudah dijual ketingkat pengecer harganya rata-rata melabung Rp 28 ribu per tabung.
“Dulunya harga ditingkat pengecer cuman berkisar Rp 20 ribuan, namun beberapa bulan belakangan ini harganya mencapai Rp 28 ribu,” keluhnya, Minggu, (7/8/2018)
Hal yang sama juga dikeluhkan Rizal, warga Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan. Menurutnya, jika mobil Pertamina datang untuk membongkar gas elpiji ke pangkalan tidak sampai satu jam gas elpiji ukuran 3 Kg itu sudah habis.
“Walau hanya dibatasi satu orang dapat jatah satu tabung gas, tapi karena ramai ngantri sampai-sampai ada yang tidak dapat kebagian, termasuk dirinya,” ujarnya.
“Ya kalau sudah tidak dapat, karena untuk kebutuhan rumah tangga terpaksa membeli elpijinya ke tingkat pengecer meskipun harganya cukup mahal,” lirihnya.
Ia menambahkan, meski berlakukannya jatah di pangakalan, kendati demikian bisa diwakilkan oleh satu orang asalkan membawa bukti kupon.
“Biasanya satu orang pembeli elpiji di pangkalan itu membawa kurang lebih puluhan kupon,” katanya.
Dirinya berharap agar Pemkab bisa secepatnya dapat mengambil langkah penertiban harga elpiji 3 Kg ditingkat pengecer.
“Kalau harganya Rp 19 atau Rp 20 Ribu per tabung kemungkinan masyarakat memaklumi jika para pengecer itu mengambil untung. Tapi kalau sudah harganya mencapai Rp 28 ribu kita sebagai masyarakat kelas bawah sepertinya sangat keberatan,” ketusnya.
Discussion about this post