KETAPANG, KALBAR.KABAR DAERAH.COM – Terhadap insiden pecahnya tempayan di tempat ritual adat Dayak pada Tugu Tolak Bala di Jalan Merdeka, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, atau tepatnya dipersimpangan pertigaan pasar lama. Akibat diduga telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Diharapkan Fransisko Mardani selaku Temenggung Adat Tali Waris Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang, agar masyarakat adat jangan membuat ulah dengan menambah memperkeruh suasana.
Menurutnya, atas kejadian itu dirinya saat ini sudah membuat laporan resmi di Bagian Unit II Polres Ketapang.
“Kita sepenuhnya menyerahkan persoalan ini kepada polisi agar bisa secepatnya bekerja menangkap pelaku pengrusakan tersebut,” ujarnya disela-sela usai melakukan pelaporan di Polres Ketapang, Sabtu, (6/1/2018).
Selain itu, dirinya pula menghimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang, dan tidak melakukan konflik. Khususnya bagi masyarakat adat.
“Apalagi ini menjelang Pemilukada, tolong jangan melakukan hal-hal yang bisa memperkeruh suasana. Ketapang ini sudah aman dari dulunya, jangan karena hal-hal seperti ini membuat terjadi kekisruhan antar masyarakat. Biarkan Polisi bekerja, nanti apabila sudah tertangkap pelakunya baru kita ketahui motif yang dilakukan oleh pelaku,” ungkapnya.
Sementara itu ketika dihubungi oleh Kalbar.Kabar Daerah.Com melalui pesan Short Massage Service (SMS) dan WhatsApp di Selulernya untuk dimintai tanggapan terhadap insiden pecahnya pada tempayan di Tugu Tolak Bala tersebut. Bupati Ketapang, Martin Rantan, SH sekaligus Ketua DAD Ketapang tidak memberi respon.
Demikian pula hal yang sama dengan Lukman Sekertaris DAD Ketapang meski ditelpon melalui selulernya berkali-kali tidak ada jawaban.
Discussion about this post