KETAPANG, KALBAR.KABAR DAERAH.COM –Terjadinya kelangkaan terhadap gas elpiji berukuran tabung 3 Kg sejak beberapa hari terakhir belakangan ini di Kabupaten Ketapang. Dinilai oleh Toni Jaya, SH. MH Kepala Dinas Koperasi UMK Perdagangan dan Perindustrian Ketapang, lantaran akibat salah dalam Pendistribusian dan peruntukannya.
Hal itu, diketahuinya setelah pihak Dinas Koperasi UMK Perdagangan dan Perindustrian Ketapang melakukan koordinasi dua minggu yang lalu ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) di Sukaharja. Untuk mempertanyakan sebab terjadinya kelangkaan tabung gas berbentuk melon tersebut.
“Dari SPBBE setiap hari malah di bagikan kepada agen. Sedangkan dari agennya sendiri disalurkan lagi ada yang seminggu 2 kali bahkan ada yang 3 kali penyaluran”, kata Toni Jaya Minggu, (26/11/2017), mengutip dari pengakuan Topik Manajer pemasaran SPBBE di Sukaharja, Ketapang.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keterangan Topik, pihak SPBBE sebagai rekan Pertamina hanya menyalurkan sesuai LO. Selebihnya agen dan pangkalan yang meneruskan.
“Jadi menurut penilaian saya dalam pendistribusian ke masyarakat gas elpiji 3 Kg ini tidak tepat sasaran dalam peruntukannya”, ujarnya.
Ia menyarankan, lantaran gas elpiji ukuran 3 Kg ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan usaha mikro. Toni menegaskan agar dalam mendapatkannya perlu ada pendataan dari pihak RT.
“Itu agar untuk mengetahui masyarakat yang berhak menerimanya. Dengan diperolehnya data yang akurat maka kedepannya penyaluran elpiji 3 Kg tepat sasaran dan peruntukannya”, himbaunya.
Selanjutnya ia berharap, bagian Ekonomi Pemda Ketapang agar bisa secepatnya menjadi koordinator dan membentuk Tim untuk melakukan Sidak kelapangan dengan melibatkan Disperindakkop, Pol.PP dan Kepolisian untuk mengatasi terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 Kg saat ini agar tidak terjadi kelangkaan yang terlalu lama.
“Apalagi ini sudah mendekati menjelang Natal dan Tahun baru”, pungkasnya.
Discussion about this post