KAYONG UTARA, KALBAR.KABARDAERAH.COM – Rapat Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDES) Nipah Kuning untuk tahun 2018 berlansung di ruangan serba guna milik Desa Nipah Kuning, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Senin (27 /11/2017).
Dalam kegiatan rapat untuk menyusun RKPDES tahun 2018 tersebut, di pimpin langsung oleh Mursidi selaku Kepala Desa setempat. Dengan dihadiri Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), Kepala Dusun dan RT serta para tokoh masyarakat Desa Nipah Kuning.
“Dalam rapat kerja ini, tujuannya kita menampung seluruh aspirasi yang disampaikan oleh seluruh elemen masyarakat. Agar kedepan tahun 2018 mendatang dapat kita ketahui program apa saja yang bakal kita perioritaskan untuk pembangunan di desa ini”, kata Mursidi,di sela-sela usai memimpin rapat.
Sebagai Kepala Desa, ia juga mengakui jika dengan adanya peraturan Permendagri yang sering berubah terkadang membuat dirinya bingung dan harus teliti sebelum melaksanakan kegiatan yang ada di desa.
“Kita bersyukur sekarang, sebab dalam penggunaan dana desa tahun depan. Kita juga ada kerja sama dengan pihak kepolisian, kementerian dan kejaksaan untuk mengawasi penggunaan dana desa agar tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaannya”, ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mursidi juga sempat meluruskan terkait ada beberapa komentar dari warganya menyoal tidak adanya bentuk kepedulian darinya terhadap pelaksanaan tradisi adat mandi syafar beberapa waktu lalu. Dimana pernah juga di publikasikan oleh media ini.
“Sebenarnya dari pihak kami merespon terselenggaranya ritual adat mandi syafar kemaren yang dilakukan oleh warga. Bahkan kita juga pernah mengajak sekelompok warga disini terutama di bidang pemberdayaan agar acara tradisi tersebut bisa lebih menarik lagi”, kilahnya.
Selain itu dikatakan Mursidi, pihak Desa juga pernah memberi saran kepada sekelompok masyarakat di desa Nipah Kuning. Agar dalam pelaksanaan acara tradisi mandi syafar tersebut dapat melibatkan dari Dinas Pariwisata Kayong Utara.
“Karena Dinas yang dimaksud juga bisa kita ajak bekerja sama untuk memeriahkan acara ritual mandi syafar itu. Enggak mungkin lah, saya sebagai Kepala desa tidak mendukung dalam program acara tersebut, apa lagi itu acara ritual adat kita sendiri”, tegasnya.
Discussion about this post