KETAPANG – Merasa di ancam dengan sebuah senjata tajam di lokasi Pembangunan Proyek ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Agoes Djam Ketapang oleh seseorang yang mengaku sebagai Pengawas Proyek. Jumadi yang merupakan salah satu dari lembaga Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Cabang Ketapang bersama teman seprofesinya melapor kepolisi. (30/9/2017).
Ihwal kejadian itu, ketika dirinya bersama temannya bernama Taufik saat hendak melakukan koordinasi untuk pengontrolan Sosial lapangan di bidang Proyek.(28/9) lalu. Namun datang seseorang sambil berkata kepada mereka. “bagus lah pak, jangan seperti kawan -kawan yang lain, sering datang kesini mengecek batu, pasir, semen dan besi mau mencoba mengukur pekerjaan kami”, ujar Jumadi menirukan perkataan pria tersebut.
Menurutnya, pria itu tidak hanya berkata demikian sembari mengeluarkan sebilah senjata tajam jenis pedang dari dalam sarungnya pria itu berujar “Silakan datang ukur akan dipotong tangan pakai mandau. Jujur pak tak main – main ini barangnya”, ungkap Jumadi.
Bahkan, kata Jumadi, lebih parahnya lagi pria yang berada di lokasi proyek yang di kerjakan oleh PT. Zuty Wijaya itu meminta dirinya untuk menyampaikan kepada teman – temannya yang lain. Agar tidak datang kelokasi untuk mempermasalahkan proyek senilai Rp.7 Milyar lebih tersebut.
“Kalau tidak putus tangannya saya potong – potong, saya sudah sering keluar masuk penjara”, kata pria itu memperingatkan dirinya.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi LSM Se -Kabupaten Ketapang, Drs. Hikmat Siregar sangat menyayangkan sampai terjadinya pengancaman yang menimpa Jumadi dan rekan seprofesinya saat dalam tugas melakukan Investigasi, Monitoring dan Pengawasan selaku lembaga kontrol Sosial.
Hikmat menegaskan, dalam persoalan ini dirinya berharap agar pihak Kapolres Ketapang dapat mengusut tuntas persoalan pengancaman dengan menggunakan sejata tajam tersebut.
“Proyek inikan sudah dikawal oleh TP4D yang di Komandoi Kajari Ketapang. Semestinya tidak perlu adanya ancam – ancaman segala”, cercanya.
Menurutnya, pihak LSM sebetulnya sangat mendukung adanya kegiatan pembangunan gedung ICU di RSUD Agoes Djam itu lantaran juga untuk menyangkut nyawa manusia. Namun juga harus perlu adanya pengontrolan dari pihak LSM untuk menghidari terjadinya penyimpangan.
“Kalau sudah adanya pengancaman seperti ini siapa yang bertanggung jawab? Apakah pihak Pelaksana atau pihak pengguna anggaran? Dan siap sebenarnya di belakang dari persoalan ini?”, tanya Hikmat Siregar. (AgsH).
Discussion about this post