KETAPANG – Untuk mengatisipasi jangan sampai melabarnya persoalan pengancaman oleh seseorang yang mengaku pengawas keamanan Proyek ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Agoes Djam Ketapang yang di sertai pengeluaran senjata tajam terhadap ke dua orang oknum dari Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Cabang Ketapang. Jumadi dan Taufik.
Danramil 1203 -12 Kota Ketapang Kapten Inf.M.U.Pattilouw memfasilitasi pertemuan antara beberapa kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan beberapa Wartawan untuk menghadirkan kedua orang dari Ormas LAKI tersebut bersama Hendrik Alpiktoria selaku Manager Lapangan guna mendengarkan duduk persoalan.
“Saya sebagai Komandan Koramil harus mengambil langkah, jangan gara – gara persoalan seperti ini kita di Kabupaten Ketapang jadi tidak kondusif”, tegas Pattilauw, Selasa, (03/10/2017).
Ia menjelaskan kenapa harus Hendrik (erik) yang di hadirkan dalam pertemuan, karena menurutnya dipicunya persoalan itu lantaran erik yang selalu disebut – sebut.
Baca juga : Wow…! Ngeri, Ancaman Oknum Pengawas Proyek Bangunan ICU RSUD Dr.Agoes Djam Ketapang Terhadap LSM
Sementara itu, Hendrik ketika dalam pertemuan diaula Danramil 1203 -12 Kota Ketapang menjelaskan, terjadinya persoalan pengancaman yang dialami oleh ke dua orang dari Ormas LAKI itu ketika dirinya tidak berada di tempat.
“Sebelumnya saya minta maaf terjadinya Insiden pengancaman yang menimpa kedua rekan kita dari LAKI, disisi lain juga saya meminta maaf kepada rekan – rekan dari LSM dan Wartawan lainnya. memang apa yang telah dilakukan oleh anak buah saya juga di luar kontek dalam mengambil tindakan”, ujarnya.
Ia berjanji terhadap persoalan pengancaman di pastikannya tidak akan terulang kembali di lokasi proyek yang sedang berjalan saat ini sampai selesai pekerjaan.
Hendrik mengaku, jika pekerja yang telah mengancam kedua orang dari Lembaga LAKI itu memang karyawannya yang bekerja sebagai pengaman untuk menjaga barang – barang miliknya di lokasi Proyek.
“Soalnya kita takutkan ada kehilangan barang – barang kita di lokasi saat malam hari. Dulu pernah ada kecurian di surau dekat situ sewaktu awal – awal kegiatan proyek, seakan – akan anak buah saya pelakunya jadi tidak enak juga saya jadinya”, ungkap Erik.
“Karena saya tidak banyak kenal dengan orang di Ketapang saya menghubungi Lurah Sampit untuk bisa mencarikan orang buat jaga malam. Diutus lah Bambang menghadap untuk saya pekerjakan sebagai pengaman”, terangnya.
Dirinya berharap adanya kerja sama yang baik antar LSM maupun Wartawan kepada pihaknya agar pembangunan ruang ICU yang sedang berjalan cepat selesai sehingga dapat berfungsi untuk masyarakat Ketapang dan sekitarnya.
Dari hasil pertemuan itu para LSM dan Wartawan mendesak kepada pihak perusahaan agar pelaku pengancaman di keluarkan sebagai karyawan dan tetap harus menjalani proses hukum. (AgsH).
Discussion about this post