KALBAR.KABARDAERAH.COM, KUBU RAYA – Kepala desa Parit Baru, Kabupaten Kubu Raya, Musa, terpih kembali untuk ke tiga kalinya memimpin masyarakat desanya.
Menurut Musa sangat tidak mudah menarik kepercayaan masyarakat, dimana tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kepala desa harus benar-benar dirasakan masyarakat.
Musa mengaku, pada saat terpilih kembali ditiga periode ini, menurutnya semakin berat tugas yang diembannya lantaran harus mempunyai progres peningkatan kinerja dari progres periode pertama dan kedua ketika dia menjabat kepala desa.
“Masyarakat bisa menilai bahwa kita bisa membawa desa bisa lebih baik lagi, beban kinerja periode ketiga ini sangat berat karena ukuran kinerja itu dinilai masyarakat dan kita tidak boleh menurun dari periode pertama, kedua. Periode ketiga ini harus lebih naik lagi. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap kepala desa juga semakin tinggi karena kita bisa membawa desa Parit Baru menjadi lebih baik lagi,” ungkap Musa usai pelantikan di kantor Bupati Kubu Raya, Jumat (17/11/2023).
Musa melanjutkan, untuk progres-progres yang perlu dia tingkatkan seperti diantaranya inovasi-inovasi program SMS yang semuanya akan selesai, dan di tahun 2024 akan dimulai sehingga masyarakat bisa membuat surat dari rumah.
“Ketika di desa mereka hanya tinggal mengambil dan apa keperluannya nanti di desa mereka hanya memberikan Watshapp ke kita dan akan dikerjakan. Sehingga mereka tinggal mengambil saja, sehingga proses pelayanan terhadap masyarakat itu selesai dan dalam pelayanan kita bersungguh-sungguh terhadap kinerja staf desa. dan itu merupakan contoh bagaimana kita memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat desa Parit Baru itu sendiri,” paparnya.
Selain program SMS, Musa menyebut program lainnya pada tahun 2024 nanti akan berjalan program Scane kehadiran, yang mana untuk kepala desa bisa Scane dimana saja. Akan tetapi Musa mengatakan, untuk program ini staf desa mereka hanya bisa Scane diradius desa itu saja.
“Dengan kehadiran program Scane ini kita dapat memotivasi Stafdes itu yang bekerja, apakah mereka bekerja di jam yang telah kita tentukan atau tidak,” tuturnya.
Musa menambahkan terkait mengenai infrastruktur dirinya mengaku hanya mengandalkan dana desa, yang tentunya dana desa tersebut sudah ditentukan oleh pusat.
“Untuk ADD kita hanya sebatas untuk gaji saja, dan mengenai pembangunan apa yang bisa kita gunakan, ada dana PHP (dana pembagian hasil pajak) desa Parit Baru sendiri mendapat Rp. 15.000.000 inilah yang kita gunakan untuk pembangunan, operasional dan untuk kegiatan lain yang menunjang desa dalam keberlanjutan pembangunan,” pungkas Musa.
(imas)
Discussion about this post