KALBAR KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Bupati Ketapang, Martin Rantan, SH, M.Sos diketahui sebelumnya pernah mengirimkan surat atas dasar arahan dari Menko Perekonomian untuk melakukan audensi kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI,Jendral TNI (Purn) Dr.H.Moeldoko,S.I.P, terkait Program Food Estate di Kabupaten Ketapang.
Namun lantaran karena kesibukan Moeldoko yang mana saat itu sering bolak balik ke Singapura dikarenanakan kondisi istri yang sedang sakit, serta Pemerintah akan menghadapi Pemilu serentak, yakni Pilpres, Pileg, dan Pilkada maka Kemenko Perekonomian menyarankan agar Pemda Kabupaten Ketapang untuk mencari investor untuk dapat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam membangun Food Estate.
Maka dari dasar itu, Sekretariat Kabinet (Setkab) memberi penugasan berupa penunjukan Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk membangun Food Estate baik itu bekerjasama dengan pihak swasta, pihak ketiga atau investor, ataupun dengan pihak lainnya.
Terkait hal diatas, Moeldoko yang kebetulan saat ini berada di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengaku telah membaca surat yang pernah di tujukan Bupati Ketapang terhadap dirinya.
“Memang ada surat dari Kabupaten Ketapang, dan pernah akan di agendakan untuk ke Kabupaten Ketapang. Namun karena pada saat itu kesehatan istri memburuk sempat ketinggalan atau kelupaan,” aku Moeldoko, Jumat (21/7/2023).
Menurut Moeldoko, dirinya sendiri sudah membaca surat dari Pemkab Ketapang untuk mengajukan izin pembangunan Food Estate yang kurang lebih sekitar 16.000 Ha. Bahkan Moeldoko pun sempat menanyakan sudah sejauh mana saat ini terhadap proses perizinan Food Estate.
Untuk itu, Moeldoko berwacana akan mengagendakan kembali pertemuan terkait dengan pengusulan rencana pembangunan Food Estate pada bulan Agustus di minggu ke-2 setelah 17 Agustus 2023.
Lebih lanjut, selain membahas tentang Food Estate, Moeldoko memberikan kesempatan kepada Bupati dan Wakil Bupati Ketapang melalui Sekda Alexander Wilyo untuk menyampaikan program prioritas daerah terutama bidang infrastruktur.
Dalam hal tersebut, Sekda menyampaikan 3 hal yang menjadi program prioritas infrastruktur di Kabupaten Ketapang, yakni, Pertama, infrastruktur akses Jalan Pelang Batu Tajam yang menurut Sekda merupakan salah satu akses utama penghubung jalur nasional ke proyek strategis nasional yaitu WHW dan KBS.
“Untuk membangun Pelang Batu Tajam memerlukan anggaran berdasarkan DED kurang lebih 200 Milyar Rupiah, dan tentunya Pemerintah Daerah belum mampu secara cepat dan tepat untuk membangun jalan tersebut karena kemampuan keuangan daerah yang rendah,” kata Sekda.
Oleh sebab itu Sekda berharap ke Moeldoko untuk dapat membantu mendorong pembangunan jalan Pelang Batu Tajam.
Selanjutnya, Sekda menyampaikan program prioritas infrastruktur yang kedua mengenai Jembatan Pawan 6 yang merupakan akses penghubung Kecamatan di daerah Utara ke Kecamatan yang berada di wilayah Selatan, ini juga dalam rangka untuk menambah akses dan jalur bagi masyarakat dan bagi investor-investor yang berada di Kabupaten Ketapang.
Selain itu, dikatakan Sekda, prioritas infrastruktur ketiga yakni mengenai GOR Indoor yang merupakan salah satu prioritas utama di bidang olahraga yang telah diusulkan dan disampaikan, baik itu proposal, master plan, beserta DED nya kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga.
(agsh)
Discussion about this post