KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Diklat 3IN1 Pembuatan Kemasan Produk Pangan Angkatan III Kerja Sama Balai Diklat Industri Padang Dengan DPR RI Komisi VII, Katherine Angela Oendoen, SE melalui staf ahlinya Andri Rahmat diselenggarakan disalah satu hotel Jalan Ahmad Yani di Pontianak, Kalimantan Barat.
Andri Rahmat mengatakan kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian bermitra dengan Komisi VII DPR RI Katherine Angela Oendoen, dibawah Kementerian Perindustrian ada Balai Diklat Industri Eselon III Menitik Beratkan Kearah Pelatihan Bukan Seminar.
Dengan Potensi dan Trend di Kalbar saat ini Khaterine melihat untuk judul yang di tampilkan kedepan itu bisa dikembangkan dengan lebih baik dan mudah Mengenai Produk Pangan.
“Dimana sebelumnya di Mempawah pada saat ini ada pelatihan Batik Cat, Batik Tulis, dan kemarin ada God Aveline produk tata laksana pengelolaan makanan sehat berbasis ikan, sehingga nantinya akan menjamur wirausaha baru,” tuturnya.
“Dengan harapan Ibu Khaterine memiliki satu visi kedepan Wira usaha ini tumbuh dan kemudian saraporadis itu dikembangkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Kota dan Provinsi, Jadi Koordinasinya itu berjalan secara Pemerintahan di Wilayah Kalimantan Barat,” sambungnya.
Ia menjelaskan, dengan koordinasi sangat Intens terlebih di Balai Diklat Industri ini memiliki Kualifikasi Yustruktur dan memang Kualivat di bidang masing-masing, walaupun tim ataupun masa pelatihan tidak terlalu lama dan hanya sekedar desain kemasan, dan ini hanya tujuh hari.
“Kita hanya tujuh hari dari beberapa wilayah dan mereka membina para peserta yang lulus dari sini langsung Aplikatif dan Mandiri, bisa memiliki inovasi usaha dan ide-ide desain kemasan baik dan sebagainya, inilah modul-modul praktis dan Ibu Khaterine sendiri sering Intens Komunikasi dengan Pihak Kementerian untuk mengembangkan di Kalimantan Barat,” katanya.
“Tentu PR kita kedepan lebih dititik beratkan kemampuan dalam menggunakan Aplikasi Laptop, Komputer, tentunya Generasi Z paling tidak memiliki kursus komputer sehingga memiliki Basic Komputer dan disitulah kita kembangkan,” jelasnya.
Menurutnya, pertama kali pihaknya sosialisasikan itu Variatif Baground pesertanya dari Kabupaten Sanggau, Bengkayang, Mempawah dan ada beberapa pelosok, tentu dari mereka mungkin sudah ada Presreguaet dari Perguruan Tinggi, ketika mereka balik kedaerah dengan harapan masing-masing dan berkembang di pelosok-pelosok.
“Di Kalimantan Barat untuk BDI memang belum menyeluruh menyentuh keseluruh kabupaten, tapi pesertanya hampir merata di kabupaten jika kita lihat dari domisili KTP, karena tidak ada larangan sepanjang masyarakat Kalimantan Barat pihak Balai Diklat Industri Padang welcome silahkan mengikuti sistem, dan lebih mahal sebelumnya ada Sertifikat Nasional, karena tidak mudah orang daerah mendapatkan seperti itu dan kita wajib syukuri program dari Ibu Khaterine,” pungkas Andri Rahmat.
(imas)
Discussion about this post