KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Bandar Udara Supadio Kubu Raya Pontianak melaksanakan Airport Security Committee ke-4 tentang pelatihan darurat keamanan sekala kecil dan pembukaan Posko Natal dan Tahun Baru di salah satu hotel di Pontianak, pada Selasa (13/12/2022).
Eksekutif General Manager Bandara Internasional Supadio Pontianak, Muhammad Iwan Sutisna mengatakan, kegiatan security komite penerbangan ini dijelaskannya bagaimana menjaga reformasi sistem keamanan.
Kegiatan ini, ditambahkannya, bekerja sama dengan stacholder Landasan Udara (LANUD) dan Badan Sarana Angkutan Rakyat Nasional ( BASARNAS), serta
KKP Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan (KKP) maupun, pihak-pihak terkait AUCE atau Maskapai Penerbangan.
“Dalam kegiatan ini Kita juga membahas terkait Peristiwa Pembajakan Pesawat Sekala Kecil,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan digabungkan dengan Kejadian Engine Faler (Kerusakan Mesin Pesawat), terhadap seperti apa penanganan dan kombinasinya seperti apa dan lain-lain sebagainya.
“Tadi kita simulasikan diatas meja saja dengan sekala kecil dan ini rutin kita lakukan setahun 4 kali,” tuturnya.
“Kita juga melakukan pembukaan Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) karena di Pontianak tidak hanya lebaran akan tetapi Natal dan Tahun baru itu ramai sekali, Rencananya tanggal 18 Desember 2022 mendatang sampai tanggal 8 Januari 2023,” sambung Iwan Sutisna.
Terkait peserta seperti Basarnas KKP dan lain sebagainya Iwan Sutisna menjelaskan, sistem kebandaraan atau penerbangan itu memang sudah ada sifatnya koordinasi dan ada sifatnya donansi, jadi tidak bisa berdiri sendiri.
“Kita selaku Pengawas Bandara Berkoordinasi dengan Pihak Basarnas, kalau ada pemberitahuan seperti kerusakan mesin dan apapun itu jika terjadi kita informasikan ke Basarnas, kaitannya kenapa? karena kita untuk berjaga-jaga apabila pesawat tidak bisa mencapai bandara,” sebutnya.
Kemudian dengan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)
dan LANUD, kata Iwan Sutisna, itu terkait dengan keamanan, jika ada pembajakan haijernya seperti apa, yang kemudian dengan KKP kalau ada kerusakan mesin dan kecelakaan itu seperti apa Koordinasinya penanganan terhadap korban kecelakaan tersebut.
Kemudian pihak kepolisian sama bagian disscarsing atau pembatas terkait jejak lokasi kejadian, kemungkinan ada orang-orang yang tidak berkepentingan masuk ke pihak lain.
Iwan Sutisna berharap, bahwa dengan koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang selama ini telah terjalin agar kedepannya semakin erat dan semakin ditingkatkan lagi, sehingga peran serta dari masing-masing lebih terang dan jelas.
“Karena terus terang kejadian itu kita pernah tahu, pola kejadiannya seperti apa?, sehingga kedinamisan masing-masing harus tahu bergerak di titik mana dan koordinasinya seperti apa,” pungkasnya.
(imas)
Discussion about this post