KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Bupati Ketapang, Martin Rantan memimpin upacara peringatan hari ulang tahun PGRI ke-76 dan hari guru nasional yang diselenggarakan di halaman kantor Bupati Ketapang, pada Jum’at (26/11/2021) pagi.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Bupati Ketapang, Farhan, Forkopimda, para Kepala Perangkat Daerah, serta staff di lingkungan Pemkab Ketapang, dan undangan.
“Hari ini 25 Nopember 2021 kita mengenang sejarah 76 tahun lalu, ketika para guru di seluruh tanah air yang tergabung dalam puluhan organisasi guru yang berbeda paham dan golongan, dengan semangat dan niat mulia bersepakat melebur menjadi satu wadah organisasi, yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),” ungkap Martin saat membacakan pidatonya.
Lebih lanjut Martin menyampaikan bahwa PGRI sebagai organisasi profesi merupakan kekuatan modal intelektual para guru, pendidik dan tenaga pendidikan dalam perjuangan mengangkat harkat, martabat anggotanya, PGRI lebih mengedepankan sikap terbuka/inklusif, memegang teguh etika, saling menghormati dalam spirit organisasi yang mandiri, unitaristik dan non-partisan.
“Satu hal yang menjadi pembelajaran penting pasca covid adalah peran guru tak dapat digantikan oleh teknologi. Guru adalah suri tauladan, guru juga dituntut menjadi pembelajar sejati. Sehingga kehadiran guru tetap relevan sepanjang waktu,’ ujarnya.
Pada kesempatan itu, Martin berharap kepada pengurus PGRI diberbagai tingkatan, mulai dari pengurus besar hingga ranting, agar terus mengawal perjuangan dan aspirasi anggota.
‘Jadikan PGRI sebagai rumah belajar, dan rumah yang nyaman bagi semua anggotanya,” mintanya.
“PGRI mitra strategis pemerintah dan pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan, dan menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan dengan arif dan bijaksana agar tercapai sinergi yang optimal untuk mencapai pendidikan nasional bermutu untuk Indonesia unggul,” lanjutnya.
“Selamat HUT ke-76 PGRI dan selamat hari Guru Nasional tahun 2021 serta kepada guru di seluruh tanah air. Semoga dedikasi dan pengabdian kita menjadi suluh penerang bagi bangsa, negara dan kemanusiaan serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya.
(ri/dn)
Discussion about this post