KALBAR.KABARDAERAH.COM, KAYONG UTARA – Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021 Kabupaten Kayong Utara, transfer dana ke daerah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Bina Marga tahun 2021 ini turun dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Hal itu tergambar dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021 Kabupaten Kayong Utara.
Menyikapi kondisi ini menjadi kekesalan anggota dewan, terutama komisi yang membidangi keuangan dan infrastruktur. Sehingga mereka berencana akan mendatangi kementerian PUPR dan Badan Perencanaan Nasional (Bapenas) untuk mempertanyakan soal ini.
“Kami sangat kecewa dengan kondisi ini, harapan masyarakat kita pada pembangunan infrastruktur jadi terkendala,” ketus sekretaris komisi 2 bidang pembangunan dan keuangan, Bung Tomo, pada Rabu (20/01/2021) pagi.
Legislator asal partai Golkar ini menjelaskan, sebelum mendatangi Kementerian PUPR dan Bapenas, legislatif dan eksekutif akan mengkaji penyebab usulan daerah hingga tak diakomodir pemerintah pusat.
“Agar kita dapat memberi argumentasi yang logis disertai dengan data kondisi daerah yang valid,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah pusat dapat menambah DAK fisik untuk Kayong Utara guna mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Indeks pembangunan manusia.
“Kita akan tanyakan hal ini, bila perlu kita minta saran dan pendapat dari tokoh kebanggaan kita, pak OSO untuk menggedor Pemerintah Pusat,” tegasnya.
Sementara itu, menurut keterangan Ir Suratmin, pejabat Kepala Dinas PUPR Kayong Utara bahwa Kementerian PUPR hanya memberi porsi Rp 10 miliar, yang terdiri dari Rp 7 miliar DAK reguler dan sisanya Rp 3 milar DAK afirmasi.
Ia mengatakan, pemotongan ini di dalilkan karena pemerintah pusat sedang fokus pada penanganan covid-19.
Diketahui sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara mengusulkan sekitar Rp 100 miliar untuk pembiayaan 12 usulan pembangunan infrastruktur daerah.
Karena turun, target pembangunan daerah memakai DAK tak tercapai, padahal Kayong Utara sangat tergantung pada transfer dana pusat ini.
Kendati demikian, dirinya akan memaksimalkan dana yang ada ini dengan membangun infrastruktur yang dirasa sangat mendesak dan prioritas.
“Kita akan pakai buat infrastruktur strategis dan sangat mendesak,” ujarnya.
(ji)
Discussion about this post