KALBAR.KABARDAERAH.COM, KAYONG UTARA – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara, Bambang Suberkah mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Kayong Utara terus berusaha maksimal dalam terhadap penangan covid-19 dan memberikan pelayanan medis bagi masyarakat yang memerlukan.
Ia mengaku, jika pelayanan kesehatan peningkatan kinerja ini dengan cara pengiriman sampel hingga Desember 2020 masih dilakukan Dinas Kesehatan, meski ada kabupaten lain yang tidak mengirimkan sampel.
“Dibandikan beberapa kabupaten lain, pengiriman sampel Kabupaten Kayong Utara cukup tinggi,” katanya.
Menurutnya dalam hal pengiriman sampel swab ini berdasarkan rasio jumlah penduduk Kabupaten Kayong Utara yang berjumlah 127 ribu jiwa, sementara ada kabupaten lain, dijelaskannya hanya dengan jumlah penduduk 274 ribu pengiriman sampel lebih sedikit.
“Dari maret hingga desember, kita telah mengirimkan 640 sampel. Sekitar 19 persen angka sampel yang kita kirim. Sementara ada kabupaten lain hanya 18 persen sampel yang dikirim dari jumlah penduduk. Di bulan Desember, kita masih mengirimkan sampel, sedangkan ada kabupaten lain yang tidak mengerimkan,” ungkap Bambang Suberkah sembari menunjukan data pengiriman sampel.
Ia melanjutkan, Pemkab Kayong Utara selama ini berusaha memaksimalkan untuk memenuhi target jumlah sampel swab perminggu yang telah diminta provinsi.
“Kita telah juga memberikan pelatihan petugas puskesmas sebanyak dua orang, terdiri dari dokter dan petugas laboraturium,” ujarnya.
Pengiriman sampel swab diakui Bambang sempat dikurangi pengirimannya ke Laboratorium Untan, karena ada intruksi dari provinsi sendiri.
Provinsi meminta yang wajib diswab, adalah susfeck yang ada di rumah sakit saja. Sehingga kita mengurangi jumlah yang diswab,” urainya.
Namun dipaparkan Bambang sesudah kemampuan Laboraturium Untan dan Lab Kesehatan Daerah sudah normal dan memadai, akan tetapi informasi ini tidak disampaikan kepada pihak Kabupaten Kayong Utara.
“Ketika Lab sudah berjalan normal, kita malah tidak diberikan informasi,” ketusnya.
Ia menambahkan, jika Lab Untan sudah kembali normal, Kayong Utara akan berusaha meningkatkan kembali pengiriman sampel swab. Selain itu, juga meningkatkan kemampuan tenaga medis untuk pengambilan sampel dengan memberikan pelatihan.
Bambang mengaku terkait, kasus konfirmasi positif yang ada di Kayong Utara selama ini disebutkannya, kebanyakan berasal dari luar Kayong Utara yang sebelumnya sempat berada di zona hijau, kemudian menjadi zona kuning dengan adanya kasus kluster dari MTQ di Sekadau.
Kayong Utara memang mememiliki keterbatasan dalam penanganan covid, karena perawatan pasien masih harus dirujuk ke Kabupaten Ketapang. Sedangkan untuk penanganan, penjagaan pintu masuk dan tracking terhadap yang kontak erat sudah dilakukan sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan dalam protokol kesehatan.
“Saya mengimbau kepada masyarakat kita, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan,” imbuhnya.
(ri)
Discussion about this post