KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang meresmikan rumah singgah untuk pemantauan pasien Covid-19 yang merupakan bangunan eks PT BSM yang terletak di Jalan lingkar kota, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang.
Sekda Ketapang, Farhan mewakili Bupati Martin Rantan melakukan peresmian mengatakan, rumah singgah pemantauan Covid-19 ini nantinya bakal ditempati oleh orang tanpa gejala (OTG).
Farhan menjelaskan, saat ini dari hasil rapid test jumlah OTG di Ketapang ada 11 orang, yang mana 9 orang menjalani perawatan isolasi di RSUD Agoesdjam Ketapang, sedangkan 2 orang lainnya lagi mengisolasikan diri di rumah.
“Dengan adanya rumah singgah ini, nantinya yang 9 orang berada di rumah sakit dr. Agoesdjam kita pindahkan di sini, sedangkan untuk yang 2 orang mengisolasikan diri di rumah kita akan lakukan upaya penjemputan dan pemahanan agar di isolasi di rumah singgah ini,” ungkap Farhan, Rabu (15/4/2020).
Farhan berharap adanya kesadaran masyarakat jika sudah terkatagori OTG dari hasil rapid test nya reaktif untuk meminta dirawat di rumah singgah.
“Jadi tujuan rumah singgah ini untuk penempatan kelompok pasien, atau masyarakat orang tanpa gejala yang tentunya kita tidak inginkan mereka ada di pemukiman dan mengisolasi diri sendiri dengan kondisi kamar yang tidak standar, lalu bersosialisasi lagi dengan masyarakat,” terang Farhan.
Selain itu Farhan menambahkan, rumah singgah ini yang memiliki 19 kamar dengan fasilitas AC serta Wifi, selain merawat untuk OTG tidak menutup kemungkinan juga untuk fasilitas merawat Orang Dalam Pantauan (ODP).
“Jika ODP ini ada yang berminat karena ruangan isolasi di rumah tidak standar memadai, kita perbolehkan mengisolasikan diri di rumah singgah ini,” katanya.
Untuk tenaga medis yang merawat di rumah singgah, Farhan menjelaskan, akan menempatkan para perawat yang ada di puskesmas radius dalam kota yang akan ditugaskan dengan penanggungjawab dokter.
“Sedangkan untuk makanan pasien itu sendiri agar sesuai dengan standar makanan yang bernutrisi kita datangkan dari rumah sakit Agoesdjam,” ungkapnya.
Farhan melanjutkan, sedangkan untuk keluarga yang akan mengantarkan makanan dan pakaian selama pasien masa isolasi hanya di perbolehkan menitipkan di pos penjagaan.
“Di Pos kita sediakan petugas yang dibantu pihak TNI dan Polri untuk mendata,” imbuhnya.
Sementara itu hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Ketapang yang merupakan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ketapang, Rustami.
Menurut Rustami, 9 orang OTG yang berada telah berada di rumah sakit Agoesdjam akan dipindahkan ke rumah singgah.
“Kemudian untuk yang ODP jika kamar isolasi secara mandiri di rumah tidak memadai, kita persilakan mereka jika mau minta rawat di rumah singgah ini,” pungkasnya.
(agsh)
Discussion about this post