KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Keberadaan PT Ratu Intan Mining (RIM) sebagai kontraktor pemenang tender PT Cita Mineral Investindo (CMI) Tbk disambut baik oleh masyarakat Desa Air Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dengan catatan bisa berjalan dengan baik dan bisa berdampak mensejahterakan masyarakat.
Kepala Desa Air Upas, Ir Matias Sembiring mengatakan bahwa dengan keberadaan perusahaan kontraktor sebagai pemenang tender pihaknya sebagai pemerintahan desa menyambut baik.
“Mudah-mudahan segala sesuatunya berjalan dengan baik. Kita tidak mau adanya perpecahan ditengah-tengah desa ini, karena perpecahan akan menimbulkan suatu ketidaknyamanan. Walaupun ada beberapa pihak yang mungkin pernah dijanjikan sebagai mitra PT CMI cuma semua itu diluar sepengetahuan kita,” katanya usai pertemuan masyarakat dengan PT RIM di gedung serbaguna Kecamatan Air Upas, Senin (18/11/2019).
Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui proseduralnya, apakah ada faktor ketidak siapan. Cuma yang pasti diketahuinya bahwa sebagai pemenang tender melalui lelang terbuka adalah dimenangkan oleh PT RIM.
“Dalam hal ini kita sebagai pemerintahan desa tetap mempunyai legal, artinya kita tidak bisa melantur dari aturan yang ada. Mudah-mudahan kita berharap dapat berjalan dengan baik, dapat mensejahterakan masyarakat sehingga apa yang menjadi hak masyarakat betul-betul dapat dilaksanakan dengan baik, seperti CSR, kemudian pemberdayaan lahan masyarakat sehingga nanti berdampak pada kesejahteraan masyarakat Desa Air Upas,” ungkapnya.
Sementara itu tokoh masyarakat, Matias Amad mengaku bahwa keberadaan PT RIM sebagai kontraktor sangat antusias didukung masyarakat.
Lantaran menurutnya masyarakat setempat khususnya masyarakat Air Upas betul-betul membutuhkan investor yang mau dan mampu bekerjasama dengan masyarakat sekaligus mensejahterakan masyarakat setempat.
“Sebagai masyarakat kami tidak mau tau kontraktor mana yang dimenangkan atau dipilih. Selagi kontraktor itu bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat kami, kami menerima penuh,” imbuhnya.
Ia berharap dengan adanya perusahaan melihat kondisi masyarakat yang ada di Air Upas tentu sangat memprihatinkan dikarenakan harga karet sudah semakin turun, ditambah sawit usianya sudah semakin tua dan harganya juga turun tinggal mengharapkan dari pertambangan.
“Khusus di Air Upas jujur saja tidak ada persoalan lahan dimanapun, pemilik lahan siap menyerahkan,” tegasnya.
“Sementara lahan yang sudah di tambang akan digarap karena mau ditanamkan kembali perkebunan kelapa sawit. Saya sebagai tokoh masyarakat dan atas nama masyarakat menyatakan siap dan menerima investor manapun yang mau bekerjasama dengan masyarakat,” tambahnya.
Satu diantara masyarakat pemilik lahan dari Dusun Air Cempedak, Desa Air Upas, menyatakan dukungannya dengan sepenuh hati kepada pihak PT RIM sebagai pemenang tender yang akan bekerja.
“Yang pastinya waktu melaksanakan pekerjaan harus sungguh-sungguh dan secara bersama-sama dengan harapannya saya bisa ikut bekerja dengan perusahaan yang ada,” tuturnya.
(agsh)
Post Views: 1,083
Discussion about this post