“Terdapat lubang besar di tangah jalan yang terbuat dari tanah itu. Kalau musim hujan kondisi jalannya hancur parah,” ungkapnya, Rabu (26/6/2019).
Dia menuturkan dengan kondisi jalan tersebut tentu membuatnya jengkel. Selain itu menurutnya membuat perjalanan tidak lancar.
“Jika ingin melintas jalan tersebut, pengguna jalan, baik sepeda motor maupun mobil harus membayar dengan mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah untuk membayar meting yang dibuat warga demi melancarkan perjalanan,” kesalnya.
Lebih lanjut, Dia mengungkapkan di ruas jalan terdapat kerusakan jalan tersebut diperparah dengan adanya lubang yang cukup dalam. Lubang tersebut tergenang air.
Sementara di sisi jalan yang berlubang dibuat jembatan oleh oknum warga dengan tujuan meminta bayaran bagi setiap pengendara yang melintas.
“Hal ini tentu menjadi beban bagi masyarakat, khususnya yang sering melintas di jalan tersebut. Kerusakan ruas jalan sangat menghambat perekonomian masyarakat, khususnya yang mencari nafkah,” cetusnya.
Sebagai pengguna jalan, menurutnya merasa resah harus mengeluarkan biaya untuk melalui jalan tersebut yang tidak hanya sekali, akan tetapi sudah sering kali melintas.
“Meski terbantu dengan adanya miting tersebut kerena dipermudah, tapi tentu saja saya merasa dirugikan kerena harus membayar. Dan kondisi seperti ini sampai kapan?,” tanyanya mengeluh.
“Kami berharap Pemda Ketapang atau Pemerintah Provinsi dapat segera memperbaiki ruas jalan ini, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar dan tidak lagi membayar setiap kali ingin melintas,” harapnya.
(agsh)
Discussion about this post