KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Bupati Kabupaten Ketapang, Martin Rantan, SH. M. Sos, menghadiri panen raya kelompok tani Sirih Merah, di Dusun Sirih, Desa Pesaguan Kiri, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Selasa (5/3/2019).
Dalam kesempatan itu yang dihadiri para Kepala Dinas, Camat, dan Kepala Desa. Bupati Martin Rantan sekaligus melakukan sosialisasi tentang desa mandiri.
“Program desa mandiri di Ketapang ini, kita dorong sebanyak 63 desa sampai tahun 2023 mendatang. Program desa mandiri ini menjadi hal yang penting karena ini juga menjadi bagian dari program nawacita presiden jokowi membangun dari pinggir ,” kata Martin Rantan.
Selanjutnya, menurut Martin Rantan di Kabupaten Ketapang terdiri dari 253 desa, itu dapat dikategorikan, diantaranya ada 88 desa yang sangat tertinggal, dan ada 108 desa tertinggal ada juga 53 desa berkembang, serta ada 9 desa maju.
“Itu berarti kita belum ada desa mandiri, oleh sebab itu pada kesempatan ini saya sudah banyak melakukan perjalanan ke desa-desa, dan kemarin juga ketika kami menyerahkan SK penjabat Kepala Desa Negeri Baru beserta desa-desa di Kecamatan Benua Kayong,” ungkapnya.
Oleh sebab itu ia mengatakan kepala desa yang telah menerima SK 50 indikator desa mandiri setelah ini dapat rapat dengan perangkat desa, rapat juga dengan ketua tim penggerak PKK desa dan seluruh jajarannya beserta rapat juga dengan BPD dan seluruh anggota BPD, dan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama di tingkat desa.
“Saya tidak meyakini seluruh penilaian yang dilakukan oleh pendamping desa ini benar, karena saya punya testimoni ketika saya melakukan perjalanan di 65 desa,” terang Bupati.
Bupati juga meminta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Ketapang untuk melakukan pendataan ulang terhadap beberapa indikator desa tertinggal, untuk lebih tepat dalam menentukan katagori desa tertinggal.
Ia berharap setelah datanya dipelajari di 50 indikator itu apa yang sudah ada, dan apa yang belum ada agar para kepala desa segera melaporkan ke camat dan akan segera disampaikan data ini kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
“Mudah-mudahan desa tadi yang dibilang tertinggal menjadi desa berkembang, dan juga desa berkembang menjadi desa maju bukan hanya Desa Sungai Besar tapi juga ada beberapa lagi, misalnya seperti Desa Pesaguan Kanan, atau masuk Pesaguan Kiri ini bisa menjadi desa berkembang,” terangnya.
Terkait penilaian katagori desa dan sebagainya, Bupati menyarankan tidak usah takut dengan DD dan ADD, jika menjadi desa maju atau desa mandiri itu akan hilang.
“Itu tidak akan hilang, bahkan di desa sutra itu ada dana stimulan bertambah menjadi Rp 2,5 milyar lagi dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah data ini masuk Kepada Dinas Pemeberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa akan mengusulkan kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia untuk perubahan status dari 253 desa yang ada di Kabupaten Ketapang ini.
“Statusnya berubah jumlah desa yang sangat tertinggal tidak lagi menjadi 88 bisa bergeser. Desa yang tertinggal ada108 bisa bergeser, desa yang berkembang ada 53 bisa bergeser, desa majunya dari 9 bisa bertambah,” pungkas Bupati.
(agsh/adv)
Post Views: 282
Discussion about this post