KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Ratusan anggota TNI, Polri, Sat Pol PP Kabupaten Ketapang, Damkar, Manggala agni, berbaur dengan masyarakat di desa-desa Pelang untuk melakukan pemadaman api yang telah melahap puluhan hektar lahan gambut di Jalan Pelang -Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Bupati Martin Rantan SH M Sos bersama Dandim 1203 Ketapang Letkol Kav Jamian, Kapolres Ketapang AKBP Yuri Nurhidayat terjun langsung menyiramkan air untuk memadakan api yang sudah mulai melahap bahu jalan Pelang-Tumbang Titi, pada Kamis, (23/8/2018) sore.
Kemarau yang terjadi saat ini membuat kebakaran makin meluas lantaran lahan gambut yang kering ditiup angin yang kencang makin mempeparah kobaran api.
Dua unit helikopter BPBD membombardir api dengan menyiramkan air untuk melokalisir kebakaran agar tidak meluas ke pemukiman penduduk.
Bersamaan dengan para petugas TNI, Polri, Pol PP, Damkar dan masyarakat yang hingga kini masih berjibaku memadamkan api di poros jalan Pelang Tumbang Titi tersebut.
“Kami sudah megerahkan pasukan di lokasi kebakaran tetapi kendala di lapangan disamping lahannya yang bergambut peralatannya terbatas,” kata Dandim 1203 Ketapang Letkol Kav Jamian.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, terus melakukaan koordinasi dengan intansi terkait, dan sudah memberikan bantuan semaksimal mungkin walaupun masih terjadi kebakaran.
Kendati demikian, Dandim tetap optimis bisa mengatasi agar kebakaran tidak lebih jauh meluas.
Seperti diketahui lokasi kebakaran jalan Pelang Tumbang-Titi dengan struktur tanahnya gambut yang mencapai kedalaman 8 sampai 10 meter.
Meskipun sudah dipadamkan angin yang bertiup kencang membuat bara api timbul dan kebakaran terjadi lagi. Sementara itu, Kapolres Ketapang AKBP Yuri Nurhidayat mengatakan telah berupaya optimal dan memaksimalkan dalam pemadaman api dengan cara mengerahkan semua anggota yang ada TNI Polri pemadam kebakaran termasuk masyarakat.
“Kita sudah turun semuanya dengan berusaha mencegah kebakaran agar tidak meluas termasuk dua unit helikopter yang menyiramkan air untuk memadamkan kebakaran,” terangnya.
Selanjutnya Kapolres mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa bermohon kepada Tuhan semoga hujan cepat diturunkan.
“Kita bersama sama Pak Bupati, Pak Dandim untuk melaksanakan doa. Yang beragama islam melaksanakan sholat istiqa, agama kristen berdoa di gereja-gereja. Demikian agama lain,” ucap Kapolres.
Kapolres menambahkan, pihaknya selain tindakan pemadaman Polres Ketapang juga melakukan tindakan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran.
“Dan apa bila ada pelaku yang sengaja melakukan pembakaran akan ditindak tegas,” ujarnya.
Bupati Martin RantanSH M Sos dalam kesempatan itu, sependapat dengan Dandim dan Kapolres dalam menanggulangi kebakaran lahan agar tidak meluas.
“Kita bersinergi saling mendukung karena pemadaman ini harus dikeroyok bersama sama,” kata Bupati.
Bupati berterima kasih kepada seluruh jajaran Polres Ketapang, Kodim 1203 Ketapang, BPBD, Manggala Agni, Satpol PP dan seluruh masyarakat seperti yayasan pemadam kebakaran dalam menangulangi kebakaran.
Bupati menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan, ditakutkan nanti melebar sehingga menimbulkan bencana bagi daerah berupa kabut asap.
Terkait status darurat asap. Bupati mengatakan, masih belum perlu dilakukan dengan melihat perkembangan kebakaran tetapi jika makin meningkat maka akan ditetapkan kemudian.
Discussion about this post