KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Sebanyak hampir Rp 2,5 miliar (sekitar USD 165 ribu) premi Roundtable Sustainability Palm Oil (RSPO) diberikan oleh anak Perusahaan Cargill yaitu Lestari (HSL), PT Indo Sawit Kekal (ISL) dan PT Ayu Sawit Lest wilayah Kabupaten Ketapang. PT Harapan Sawit ari (ASL) kepada tujuh koperasi di penyerahan premi RSPO secara simbolik dilaksanakan pada Kamis, 8 April 2021, di Hotel Aston, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Ketujuh koperasi tersebut adalah KUD Bakti Mandiri Cemerlang, KUD Sepakat Mekar, KUD Beringin Jaya Lestari, Koperasi Sepakat Sejahtera Lestari, Koperasi Harapan Lestari Mandiri, Koperasi Barokah Mitra Mandiri dan Koperasi Mitra Lestari, yang mewakili 4,000+ pekebun plasma di Ketapang, Kalimantan Barat.
Acara penyerahan premi RSPO ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ketapang, H.M. Farhan SE., beserta jajarannya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ketapang, M. Febriadi, S.Sos., M.Si., dan Presiden Direktur Unit Bisnis Cargill Tropical Palm di Kalimantan, Anthony Yeow, serta para Ketua Koperasi mitra.
Penyerahan premi RSPO merupakan bagian dari komitmen Cargill untuk membantu pekebun plasma berkembang.
Cargill senantiasa mendukung kemajuan para pekebun plasma dalam mengadopsi praktik pertanian yang aman, bertanggung jawab serta berkelanjutan, melalui sertifikasi dan premi Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO).
Jumlah premi RSPO yang diterima oleh tujuh koperasi mitra pada tahu n fiskal Cargill ini, yang berakhir 31 Mei, secara total meningkat 17% melebihi premi yang diterima tahun sebelumnya senilai 2,1 Miliar Rupiah. Para pekebun plasma ini secara kolektif mengelola lebih dari 7,800 hektar sawit di bawah binaan Cargill di Ketapang, Kalimantan Barat.
“Kerjasama dengan Cargill yang telah terjalin baik selama ini membuahkan hasil yang positif untuk keberlanjutan koperasi dan anggota kami. Praktik perkebunan sawit berkelanjutan dari Cargill membantu para pekebun plasma anggota koperasi mitra untuk lebih memahami sistem persyaratan sawit global, melalui praktik pertanian terbaik dan berkelanjutan, hal ini dapat membawa hasil positif, yang tercermin dalam pemberian premi untuk produk bersertifikat RSPO,” papar Robertus Herman, Ketua U mum KUD Sepakat Mekar, Desa Air Upas.
Sementara Anthony Yeow, Presiden Direktur Unit Bisnis Cargill Tropical Palm di Kalimantan memberi ucapkan selamat kepada para mitra pekebun plasma. “Kami yang menerima premi dari penjualan produk bersertifikat RSPO. Hal ini selaras dengan komitmen Cargill terhadap rantai pasok minyak sawit yang transparan, dapat ditelusuri, dan berkelanjutan, serta mendukung pekebun plasma menjadi pebisnis yang sukses, juga guna meningkatkan mata pencaharian mereka produksi sawit yang bertanggung jawab,” paparnya.
Sebelumnya di bulan February 2021, Unit Bisnis Cargill Tropical Palm di wilayah Kalimantan telah melakukan pemberian Premi RSPO dengan total Rp 1.7 milliar pekebun plasma dengan luasan (sekitar USD 112 ribu) kepada 3,300 lahan 6,800+ hektar.
Total RSPO Premium yang diserahkan di tahun fiskal ini telah mencapai hampir Rp 4,2 milliar (sekitar USD 278 ribu) atau tiga kali lipat jumlah tahun lalu dan menguntungkan lebih dari 7,300 pekebun plasma Cargill telah bermitra dengan lebih dari 20.000 pekebun kelapa sawit di Indonesia selama lebih dari dua dekade, dan kami akan terus bermitra dengan lebih banyak pekebun sawit di tahun-tahun mendatang dengan terus memberikan pendampingan bagi para pekebun plasma dan swadaya untuk melakukan praktik pertanian yang aman, bertanggung jawab dan berkelanjutan,” sambung Yeow.
Perkebunan kelapa sawit Cargill di Sumatera Selatan, termasuk salah satu penerima sertifikat RSPO pertama di dunia, dan diikuti oleh anak perusahaan Cargill lainnya di Kalimantan Barat.
“Setiap hari, kami menghubungkan para petani dengan pasarnya, konsumen dengan kebutuhan pangan, serta manusia bahkan binatang dengan makanan yang mereka butuhkan. Kami memadukan pengalaman selama 155 tahun dengan berbagai teknologi dan wawasan terbaru sehingga menjadi mitra terpercaya bagi para pelanggan. Kami di sektor pangan, pertanian, keuangan dan industri di lebih dari 125 negara. Kami bekerja sama membangun masa depan yang lebih kokoh dan berkelanjutan untuk bidang pertanian,” sebut Yeow.
Seperti diketahui Cargill memiliki 155.000 karyawan di 70 negara yang menyediakan kebutuhan pangan dunia melalui cara yang aman, bertanggung jawab dan berkelanjutan. Sedangkan di Indonesia memulai usahanya pada tahun 1974 dengan mendirikan pabrik pakan di Bogor, Jawa Barat.
Saat ini Cargill berkantor pusat di Jakarta dan memiliki lebih dari 20.000 karyawan, dan memiliki 60 lokasi dengan kantor-kantor, pabrik dan fasilitas di seluruh Indonesia dan melakukan kegiatan usaha yang terdiri dari nutrisi hewan, kakao, kopra, rumput laut, ekspor makanan olahan, biji minyak sawit, serta pati dan pemanis.
(ri)
Discussion about this post