KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Pangkalan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg milik Susi Krisnawati yang terletak di Jalan Gajah Mada, Desa Sukabangun, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menuai sorotan setelah adanya pemberitaan di salah satu portal media online
Mengutip dari keterangan narasumber di portal media online tersebut bahwa pangakalan gas melon bersubsidi tersebut terletak di Desa Sukabangun Luar di jual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 30.000 pertabung.
Menyikapi persoalan tersebut, Udin salah satu warga Desa Sukabangun Dalam merasa tidak heran dengan adanya dugaan HET 30 ribu rupiah pertabung yang dijual oleh pangkalan tersebut.
Menurutnya hal ini sangat wajar jika penjualan di pangkalan mencari kesempatan untuk menjual diatas HET yang telah ditetapkan pemerintah, meskipun dalam konteknya melanggar aturan. Hal ini disebabkan faktor di Desa Sukabangun sendiri minimnya pangkalan gas elpiji bersubsidi.
“Seperti halnya saja di desa saya sendiri, Sukabangun Dalam dimana masyarakatnya ada sekitar 4 ribuan kepala keluarga. Sementara gas elpiji subsidinya hanya dijatah 150 tabung saja dari agen pengecer. Dan lebih parah lagi di beberapa pangkalan di desa kita cuma nama pangkalannya yang ada, tapi tidak pernah menyalurkan elpijinya ke warga, malah di jual ke daerah perhuluan,” ungkap Udin, Senin (19/5/2025).
Ia menambahkan, jadi terhadap penjualan elpiji itu tidak sesuai HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah dirinya memaklumi, karena masyarakat lebih baik membeli dipangkalan dari pada membeli di warung-warung dengan selisih harga 5 ribu rupiah pertabung.
“Kalau di warung kan kita ketahui umumnya harga gas elpiji itu 35 ribu rupiah pertabung, tentunya masyarakat dengan adanya harga Rp 30.000 tadi mau tidak mau membeli di pangkalan,” katanya.
Untuk itu, Udin meminta agar pemerintah lebih bijak dalam mengeluarkan izin pangkalan, agar gas melon bersubsidi bisa tepat sasaran diterima oleh warga yang berhak menerima.
“Jangan hanya mengeluarkan izin pangkalan untuk desa atau kelurahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan penduduk yang ada,” tegasnya.
(agh)
Discussion about this post