KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Material bahan timbunan pengerjaan jalan lingkungan rabat beton sepanjang 50 meter di Gang Suhut, RT 12, Desa Sukabangun Dalam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menggunakan Ash dan Bottom Ash (Faba) atau abu sisa pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Terang saja, kegiatan proyek dari dana desa (DD) tersebut membuat salah satu warga setempat heran. Menurut dia, biasanya setiap proyek pada umumnya yang dia ketahui bersumber dari keuangan negara pada umumnya, material khusus untuk timbunan proyek menggunakan tanah urug, bukannya faba.
“Setahu saya kalau menimbun pakai faba ini pastinya menggunakan dana pribadi, seperti untuk timbunan halaman rumah,” ungkap warga tadi, Minggu (27/4/2025).
Dia mengatakan, kini kondisi badan jalan tersebut setelah ditimbun menggunakan faba malah becek dan susah dilewati, karena terkena air hujan.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, Fauzi membenarkan jika bangunan rabat beton di wilayah desanya menggunakan material faba.
Fauzi mengatakan, penggunaan faba dinilainya sebagai bentuk kearifan lokal, dimana menurutnya, selain murah dalam operasional, kualitas faba juga tidak kalah bagusnya dengan tahan urug.
“Warga kita banyak sudah menggunakan faba ini untuk timbunan rumah, dan masjid. Saya lihat kualitasnya bagus,” akunya.
Fauzi menjelaskan, faba-faba yang digunakan untuk material timbunan rabat beton itu diambil dari PLTU Sukabangun dengan gratis, hanya membayar ongkos angkutan mobil pickup seharga 100 ribu persekali angkut.
“Jadi kalau kita gunakan tahan urug tentunya dari segi kosnya kita kena dua kali lipat. Intinya kalau penggunaan DD ini kita disarankan pembelanjaannya semurah mungkin,” pungkas Fauzi.
(agh)
Discussion about this post