KALBAR.KABARDAERAH.COM, KUBU RAYA – Nama Ahong mencuat sebagai sosok di balik pembelian lahan seluas 400 hektar di Desa Kubu, Kabupaten Kubu Raya, yang kini menimbulkan kegaduhan besar di tengah masyarakat. Pengusaha yang dikenal memiliki bisnis di sektor perkebunan dan properti ini disebut sebagai penyedia dana dalam transaksi yang penuh tanda tanya tersebut.
Dugaan ini menguat setelah sejumlah warga memberikan kesaksian dalam pertemuan desa. Mereka menyebut bahwa pembelian tanah dilakukan oleh perantara yang bekerja untuk Ahong, tanpa prosedur resmi dan transparan. “Orang-orang suruhan Ahong yang datang urus. Warga banyak yang nggak ngerti apa-apa, tahu-tahu tanah sudah dianggap laku,” kata seorang warga yang minta identitasnya dirahasiakan.
Transaksi ini diklaim melibatkan uang kompensasi sebesar Rp1,2 miliar untuk sekitar 200 pemilik lahan. Namun, pengakuan Kepala Desa Kubu, Hermawanyah, bahwa dana sudah dibagikan sesuai data SPT justru menimbulkan kecurigaan. Sejumlah warga membantah pernah menerima uang ataupun menandatangani dokumen apapun.
Anehnya, Kepala Desa menolak memperlihatkan bukti daftar penerima dan salinan SPT saat diminta warga. Sikap tertutup ini makin memperkeruh suasana dan memunculkan dugaan permainan terselubung antara oknum desa dan pihak pembeli. Forum desa pun memanas, terutama saat harga lahan disebut hanya Rp6 juta per hektar—harga yang dinilai sangat rendah untuk lahan produktif.
“Kami akan bawa ini ke ranah hukum kalau tidak ada kejelasan. Tanah ini warisan leluhur kami, bukan untuk dijual diam-diam,” tegas salah satu tokoh masyarakat.
Desakan agar Pemkab Kubu Raya turun tangan dan mengaudit proses transaksi pun menguat. Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di isu agraria dan hak masyarakat adat juga mulai memantau kasus ini.
Kisruh lahan ini menguak persoalan klasik: lemahnya pengawasan, permainan elite lokal, dan terpinggirkannya hak masyarakat atas tanah. Jika tidak segera ditangani, konflik bisa meruncing menjadi sengketa yang lebih luas dan berdampak sosial jangka panjang.
(imas)
Discussion about this post