KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Merasa dirinya disudutkan dan difitnah oleh pemberitaan salah satu media online, berjudul #1 _ Kisah Pilu Ibu Beranak 6 Di Ketapang Kalimantan Barat, Dampak Dari Perselingkuhan Suami Dengan Wanita Pujaan, Hingga Jadi Terlapor Atas Rekayasa Jual Beli Tanah Kebun! Ini Ceritanya…… !, Nurdin Panjaitan (57) merasa tak terima.
Nurdin mengatakan, dari narasi judul yang tulis beserta isi berita yang disampaikan oleh mantan istrinya Astia (56), narasumber di media online tesebut sudah memfitnah dirinya memberitakan kabar bohong.
Menurut Nurdin, dirinya tidak pernah sedikitpun menelantarkan mantan istri dan keenam anaknya. Sebab kata Nurdin, baik mantan istrinya maupun keenam anaknya masing-masing telah ia berikan pembagian kaplingan kebun sawit, serta rumah dan harta bergerak lainnya.
Nurdin menjelaskan, dari luasan kebun sawit miliknya seluas 70 hektar yang selama ini dia usahakan sejak pindah ke kalimantan telah dibagi kepada mantan istri dan keenam anaknya.
Diakui Nurdin yang ia jual hanya lahan seluas 6 hektar itu hal yang wajar karena untuk membangun dan memelihara kebun sawit itu bukan uang turun dari langit, hasil penjualan itu juga untuk biaya-biaya yang dikeluarkan seperti membangun jalan kebun, biaya buka lahan, termasuk untuk biaya anak kuliah.
“Saya jual kebun itu di tahun 2023 yang saya kelola sendiri, jadi apalagi yang diributkan. Sedangkan sejak tahun 2022 mantan istri saya itu sudah menguasai kebun hasil pembagian dari 70 hektar, dengan luas 6 hektar yang merupakan jatah miliknya, dan selama ini tidak pernah saya permasalahkan kemana uangnya, sedangkan biaya hidup dan kuliah anak perempuan nomor 5 saya yang tanggung,” ungkap Nurdin, Minggu (16/3/2025) di Ketapang.
Nurdin menyampaikan, pada tanggal 11 Mei 2022 sekitar jam 6 pagi anak yang pertama bernama Karya Mardes Panjaitan sama Astia Manurung mengirim pesan suara sama dirinya perencanaan pembunuhan dan sudah membeli alat senjata tajam berupa mandau untuk memotong leher diri.
“Mulai dari kejadian itu Astia Manurung mengambil hasil kebun seluas 6 hektar dan dikuasainya sampai sekarang,” imbuhnya.
Nurdin menambahkan, malah hasil penjualan kebun sawit miliknya, ia pergunakan khusus membangun kebun 70 hektar yang telah dibagikan.
“Uangnya tidak saya pergunakan kemana-mana, hanya untuk membangun kebun 70 hektar yang telah kita bagi tadi,” paparnya.
Nurdin melanjutkan, jika dibilang menelantarkan anak tentunya dari segi dunia pendidikan enam anaknya tidak mengenyam pendidikan, namun kata Nurdin, anak-anaknya malah telah mengenyam pendidikan hingga sarjana.
“Dan mereka ini telah dapat masing-masing jatah kaplingan sawit untuk kehidupan mereka. Jadi terlantarnya dimana,” cetusnya.
“Malah mantan istri saya tadi yang menterlantarkan anaknya, sebab mau menguasi harta anak saya. Bahkan anak saya yang bungsu sempat dipukuli dan diusir dari rumah,” timpalnya.
Nurdin menyampaikan, terkait retaknya rumah tangga yang dialaminya bukan adanya orang ketiga, lantaran disebabkan mantan istrinya mau menguasi seluruh harta.
“Jadi kalau statemen dalam berita itu mengatakan saya tergoda wanita lain atau telah menikah, buktikan. Kalau tidak bisa membuktikan jangan membuat fitnah,” tegasnya.
Selain itu, Nurdin menyampaikan adanya kekeliruan yang ditulis dalam narasi berita pada media online tersebut menyoal perceraiannya telah diputus oleh pengadilan agama, akan tetapi menurut Nurdin proses perceraiannya telah diputus oleh pengadilan negeri yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
Lebih lanjut, Nurdin menegaskan, dengan adanya polemik perceraian dirinya dengan mantan istri hingga berujung pada pemeriksaan Paminal Polda Kalbar terhadap Polsek Marau, serta adanya tayangan pemberitaan baru lagi oleh media online tersebut dengan judul #2_Diduga Ada Kesalahan Prosedur Sesuai Perkab Kapolri, DPP LSM BERKOORDINASI Minta Polda Kalbar dan Polres Ketapang Cermati Jalannya Proses Penyidikan Di Polsek Marau LP No.STPL/01/I/2024 – Mediasi No.B/1026/XII/RES.1.8/2024/Reskrim-1. Dirinya berwacana dalam waktu dekat akan membawa persoalan ini keranah hukum.
“Tentunya narasumber di media online tersebut akan kita laporkan ke Polres Ketapang, agar persoalannya tidak melebar kemana-mana dan berhenti menfitnah diri saya. Jelas ini tidak bisa kita biarkan, karena anak yang nomor 5 dan yang bungsu sudah ikut stres karena kelakuan ibunya yang seperti ini,” tukasnya.
(agh)
Discussion about this post