KALBAR.KABARDAERAH.COM, SANGGAU – Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Kuala Buayan di Desa Kuala Buayan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, yang dibangun pada 4 Oktober 2024, kini kondisi fisik bangunan sudah banyak rusak. Terlihat kondisi jembatan retak dengan pondasi batu penahan tanah telah longsor, serta beberapa baut pengaman besi banyak yang sudah terlepas.
Dengan kondisi tersebut warga khawatir, proyek besutan dari dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sanggau itu yang dikerjakan oleh CV.Pilar Cahaya Abadi dengan menelan total keseluruhan anggaran APBD Rp.8,6 Miliar, yang dibagi 4 tahap pembangunan selama tahun 2024 tersebut bakal ambruk, dan mengancam keselamatan pengendara.
Terhadap pengerjaan jembatan yang baru dikatakan selesai seumur jagung itu pun diharapkan masyarakat adanya tindakan tegas dari pihak penegak hukum terhadap kontraktor pelaksana, karena mereka menilai nakal dalam bekerja yang berpotensi melakukan dugaan korupsi.
Untuk diketahui, Plt.Kepala Dinas PUPR Sanggau, Aris Sudarsono, pernah berujar pada November 2024 lalu terkait proses pembangunan jembatan Sungai Kuala Buayan. Kala itu, ia mengatakan bahwa masa pemeliharaan jembatan berakhir pada bulan Februari 2025.
“Untuk kerusakan jembatan sebelum masa pemeliharaan, proyek tersebut tanggungjawab CV.Pilar Cahaya Abadi,” terangnya kepada wartawan.
(imas)
Discussion about this post