KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Gelar Seminar dan Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan Sawit Kalimantan Barat, pada Rabu (28/8/2024).
“Ini merupakan program kerja GAPKI bekerjasama dengan ILO dari tahun 2023 merupakan realisasi dari program GAPKI saat ini kegiatan khusus di tingkat Kalimantan Barat,” kata Herculanus Rudi kepala Bidang SDM GAPKI Kalbar.
Ia menyampaikan, komitmen GAPKI sendiri memastikan bahwa adanya perlindungan terhadap pekerja perempuan dengan memastikan seluruh perusahaan GAPKI menjalankan aturan tentang perlindungan pekerja perempuan, termasuk yang melahirkan bisa dipastikan dijalani perusahaan yang bentuknya adalah salah satunya di setiap perusahaan GAPKI dibentuk komisi Gender.
Ia menjelaskan, bahwa komisi Gender itu diketuai oleh karyawan perempuan yang ditunjuk dan dipilih oleh karyawan perempuan secara demokratis, fungsinya untuk menghimpun adanya masalah yang terjadi diseputaran pekerja perempuan, dari komisi Gender ini mereka menyampaikan ke pihak manajemen perusahaan.
“Inti penyelenggara kegiatan ini bukti komitmen dari asosiasi kepada GAPKI Kalbar untuk memastikan implementasi dari peraturan pemerintah terhadap perlindungan pekerja perempuan,” ujar Herculanus.
Ia melanjutkan, GAPKI mewajibkan setiap perusahaan membentuk komite Gender, seperti saat ini yang mengikuti pelatihan rata-rata ketua Gender dari masing-masing perusahaan GAPKI, hal ini biar mereka paham dan mengerti di lokasi perkebunan bisa menerapkan apa yang mereka dapatkan pelatihan yang diselenggarakan oleh GAPKI bekerjasama dengan ILO.
“Itulah komitmen kita untuk meningkatkan SDM para ketua GENDER ini bisa membantu perusahaan implementasi peraturan ini,” imbuhnya.
Menurutnya, seluruh anggota GAPKI ada sekitar 76 perusahaan yang tergabung bisa secara bertahap. Dengan adanya penyelenggaraan kegiatan ini, Ia mengimbau masing-masing perusahaan yang hadir bisa mengimplementasikan komite Gender tersebut.
Sementara itu, Nursanna Marpaung Sekretaris Eksekutif Japbusi mengatakan menuju Indonesia emas pekerja perempuan di kelapa sawit harus diberikan prioritas perlindungan yang baik. Karena kalau berbicara pekerja perempuan di kelapa sawit adalah salah satu peranan penting.
“Pekerja perempuan itu harus lebih mempunyai perhatian terhadap hak-hak mereka di tempat kerja, mereka perlindungan dan bagaimana perusahaan membuka ruang dan akses meningkatkan kapasitas dan pengaduan hal-hal yang mereka alami ditempat kerja,” tuturnya.
Ia menyampaikan, peranan serikat buruh juga penting. Karena pekerja akan nyaman ketika mengadu keserikat, peran serikat inilah jauh lebih baik memberikan perlindungan terhadap pekerja perempuan ditempat kerja.
“Sejauh ini memang banyak perubahan dan kita juga melakukan fasilitator pendampingan kepada perusahaan di beberapa wilayah terkait komite Gendernya, setelah mereka melihat tentang hak-hak perempuan dan masih banyak perlindungan untuk diberikan pekerja perempuan, dan dari management bisa lebih perduli,” tutupnya.
(imas)
Discussion about this post