KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Pendiri Rumah Adat Bugis Saoraja Aliri Mpero sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwalian Pusat (DPP) Sayap Perempuan Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB), Surhaini. S.Km. M.H, mengaku, menjadi seorang yang mencintai adat budaya apalagi untuk mempertahankan adat budaya itu sendiri amat sulit ditemui pada saat ini. Apalagi katanya, diera globalisasi tekanan ekonomi dan faktor-faktor lain demi mempertahankan dan mendedikasikan adat istiadat budaya serta meninggalkan sejarah untuk 1000 tahun kedepan tidaklah mudah.
Wanita tangguh cerdas, kreatif yang selalu memiliki motivasi kebijakan yang sangat dikagumi banyak orang ini selalu mensupport dan menciptakan karya-karya terbaik untuk generasi muda kedepan.
“Saya memang dibesarkan di keluarga dan dilingkungan yang penuh dengan adat istiadat bugis sedari kecil. Kenapa saya mendirikan rumah Adat Bugis, karena saya sudah tidak punya orang tua, jadi saya rindu akan adat- adat yang biasa dijalani di keluarga saya, saya rindu sekali karena sudah tidak ada lagi orang tua,” ungkap Istri dari DR. Ardiansyah. S.H,. M.H yang merupakan Pendiri Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB) ini.
“Akhirnya berkat dukungan suami, saya diamanahkah untuk menjadi wakil ketua sayap di FKOB, mengurus adik-adik saya, Laskar Mahasiswa Pelajar, Sayap Perempuan Bugis, dan yang saya bina salah satunya adalah melakukan kegiatan sesuai dengan visi misi FKOB, yaitu Melestarikan Adat Budaya Bugis, karena saya terpanggil dan saya memang terlahir dari orang Bugis,” timpalnya.
Surhaini melanjutkan, dalam mendirikan FKOB dirinya bersama suaminya mengawali secara pelan-pelan selama satu tahun enam bulan.
Sedangkan untuk Rumah Adat Saoraja Punggur Kapuas seluas 3 hektare, diakuinya, masa penyelesaian pembangunannya memakan waktu berkisar satu tahun.
“Rumah Adat Saoraja Punggur ini merupakan destinasi wisata yang terdaftar di Kabupaten Kubu Raya., dan untuk Rumah Adat Saoraja Aliri Mpero kita akan menjadwalkan mulai Januari 2023 nanti sesuai dengan program kerja saya, disayap kita membuat seperti sanggar, salah satunya adalah Hadrah Bugis, Marawis Bugis,” tuturnya.
“Kemudian nanti malam Jumat kita Barsanji dan kemudian anak-anak laskarnya berlatih silat, antara lain Silat Juada, Silat Angkaro, dan itu saya kumpulkan untuk semua DPC FKOB yang ada di Kota Pontianak maupun Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya,” sambungnya.
Surhaini berujar, jika Gedung ini dirinya bilang sebagai Rumah Besar Saoraja, itu artinya siap menerima siapapun yang datang kesini dan sudi dengan menggunakan asesoris bugis.
“Jika berkenan ada yang datang alhamdulillah meskipun ada dari suku lain,” ucapnya.
Ia berharap, dengan adanya Saoraja Aliri Mpero ini orang-orang keturunan Bugis tetap bisa mengembangkan talentanya, menjunjung tinggi nilai-nilai Budaya Leluhur dari Sulawesi Selatan khususnya Bugis-bugis yang ada di Kalimantan Barat.
(imas)
Discussion about this post