KALBAR.KABARDAERAH.COM, SEKADAU – Pemangkasan anggaran oleh pemerintah pusat pada masa pendemi beberapa tahun ini membuat kepala daerah di berbagai sektor harus kerja ekstra untuk mendorong roda ekonomi masyarakat, utamanya pemerintah desa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Abdul Hamid Kepala Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau yang memiliki kawasan desa seluas kurang lebih 3.504 H, dengan jumlah penduduk 12.987 jiwa, 30 RT, 9 RW, dan 7 Dusun, dengan rata – rata pekerjaan penduduknya 20% sebagai petani, pengusaha, home industri, dan paling banyak adalah pegawai negeri dan swasta melakukan pemangkasan terhadap anggaran dana di desanya.
“Dengan adanya tujuh dusun di desa kita, semua sistem pembangunan yang ada di desa Sungai Ringin ini sudah kita floting, dalam artian menyangkut masalah anggaran dana desa yang diperuntukan untuk dana operasional desa dan lainnya,” katanya, Sabtu (19/11/2022).
Ia memaparkan, adapun jumlah Dana desa yang difloting menurutnya sebesar 20% dari jumlah RP. 900.000.000.
“Jadi besarannya kalau 20% kurang lebih 180.000.000,” ujarnya.
Ia mengaku, Dana tersebut dipergunakan untuk 20% ketahanan pangan, 20% pendidikan, 20% kesehatan, 20% pemberdayaan, serta 20% dana pembangunan.
“Tentu dalam masalah ini kita utamakan bagi warga yang kurang mampu. Dan untuk pendidikannya sasaran kita adalah pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang memang kita prioritaskan kerena apapun bentuknya pendidikan anak usia dini itu sangat penting,” tegasnya.
Ia menambahkan, untuk sektor pendidikan di desanya sudah ada 3 PAUD yang semuanya itu dibiayai oleh desa, lantaran menurutnya desa yang dipimpinnya jauh dengan PAUD negeri ataupun swasta.
Adul Hamid melanjutkan, sedangkan untuk Dusun Sui Butat, Dusun Kapuas, ia menyampaikan kedua dusun tersebut termasuk kampung terisolir. Dimana akses jalannya belum nyambung.
“Untuk kendaraan bermotor atau roda dua sudah bisa dilalui, namun untuk kendaraan roda empat belum bisa dilalui, maka kita berusaha bagaimana membangun infrastruktur disana dengan membuka akses jalan di daerah Sui Putat, agar ekonomi masyarakatnya bisa berjalan dengan baik,” paparnya.
Terkait mengenai gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, (stunting), ia mengatakan, di desanya termasuk meningkat berkisar 97 orang terkena stanting.
“Namun setelah kita cek kelapangan dan kita turunkan tim medis yang mengerti dibidangnya, setelah kita cek sampai saat ini hanya 31 orang, dan itupun belum dikatakan stunting,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya amanah yang diberikan masyarakat kepadanya dirinya bertekad membangun Desa Sungai Ringin kedepannya menjadi desa yang tangguh.
(imas)
Discussion about this post