KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Pejabat Pemerintah Kabupaten Ketapang termasuk unsur Forkopimda dan tokoh agama mendapat vaksin Covid-19, di Pendopo Bupati Ketapang, pada Selasa (2/2/2021).
Sebelum penyuntikan vaksin, Bupati Ketapang Martin Rantan menjadi orang yang pertama saat proses skrining kesehatan.
Namun setelah konsultasi dengan tim dokter, vaksinasi untuk orang nomor satu di Kabupaten Ketapang tersebut harus ditunda.
“Karena pak bupati ada pelantikan pada 16 atau 17 Februari dan sekarang tanggal 2, jadi kami tim dokter memutuskan untuk menunda memberikan vaksin ke pak bupati,” ungkap dr Willy Gunawan, tim dokter yang melakukan vaksinasi.
Dia menjelaskan, jika dilakukan vaksinasi kepada bupati Ketapang hari ini, maka vaksinasi tahap kedua harus dilakukan dua pekan kemudian, yakni tanggal 16 atau 17 Februari. Waktu tersebut bertepatan dengan hari pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Pilkada 2020 di Pemrov Kalbar.
“Ketika pak bupati hanya disuntik vaksin sekali hari ini, maka reaksi antibodi beliau tidak akan maksimal. Jadi kami sudah sepakat, dari tim vaksinasi untuk menunda dilakukan vaksinasinya, dan untuk vaksinasi pak bupati ini setelah pelantikan saja,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Ketapang Martin Rantan mengatakan, dirinya seharusnya tidak ada masalah kesehatan untuk menerima vaksin.
“Cuman tadi ada pertimbangan dari dokter, karena saya harus pelantikan. Hari ini tanggal 2, tanggal 16 nanti harus vaksin tahap kedua, nanti repot, saya harus di Pontianak, sementara saya diharuskan divaksinasi di sini, jadi itu pertimbangannya. Setelah pelantikan saya akan lakukan ini (disuntik vaksin-red),” papar Martin Rantan.
Tak hanya Bupati Ketapang yang belum bisa divaksin, sejumlah pejabat lain juga belum bisa menerima vaksin Covid-19. Alasannya pun beragam, namun yang dominan karena masalah kesehatan.
Dari pantauan langsung di lokasi, orang-orang yang telah divaksinasi ini diantaranya, Kapolres Ketapang AKBP Wuryantono, Dandim 1203/KTP Letkol Kav. Suntara Wisnu Budi Hidayanta, Ketua Pengadilan Negeri Samuel Ginting, Wakil Ketua DPRD Ketapang Suprapto, Danlanal Ketapang Letkol Laut Abdul Rajab, Kasi Intel Kajari Agus Supriyanto, PJ Sekda Ketapang Suherman, Ketua Komisi II DPRD Ketapang Uti Royden Top, Uskup Keuskupan Ketapang, Mgr.Pius Riana Prapdi
Setelah melalui tahapan vaksinasi hingga observasi selama 30 menit, rata-rata tidak merasakan keluhan setelah disuntik.
“Rasanya (disuntik vaksin) kaya digigit semut, tapi saat observasi tadi ada rasa ngantuk sedikit, mata redup gitu ya, tapi sebenarnya tidak ada masalah, tadi juga diukur tekanan darah, normal,” ucap Kapolres Ketapang AKBP Wuryantono.
Sementara itu, Dandim 1203/KTP Letkol Kav. Suntara Wisnu Budi Hidayanta mengaku tidak ada efek apapun yang ia rasakan setelah menjalani observasi selama 30 menit.
“Tidak ada efek apapun yang saya rasakan, kondisi tetap sehat dan tidak ada keluhan sama sekali,” paparnya.
Hal yang sama juga diutarakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, Suprapto. Menurutnya suntikan vaksin sama dengan digigit semut kecil.
“Tidak ada sakit apa-apa, jadi untuk masyarakat nanti tidak usah khawatir,” tuturnya.
Danlanal Ketapang Letkol Laut Abdul Rajab juga mengaku hal serupa, dia mengatakan tidak merasakan rekasi apa-apa. Tidak ada perubahan tensi darah.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Ketapang agar tidak khawatir, karena menurutnya vaksin ini telah melalui pengujian.
“Vaksinasi bisa membantu program pemerintah untuk mengatasi pandemi covid-19,” tandasnya.
(agsh)
Discussion about this post