KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Sekertaris Daerah Kebupaten Ketapang, H M Farhan SE,M,Si melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Miftahul Jannah, yang berlokasi di Dusun Simpang Empat Sumber Periangan, Desa Simpang Tiga Semblangaan, Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang, pada Jumat (7/8/2020) lalu.
Masjid yang akan dibangun tersebut diberi nama Miftahul Jannah, dimana letak masjid tesebut strategis di pinggir jalan raya Trans Kalimantan, berdiri diatas lahan seluas 1600 meter persegi, dirancang bangun cor beton 2 lantai, dengan luas bangunan 20X20 meter persegi, dengan pekiraan menghabiskan dana sebesar Rp1,8 Miliar.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Miftahul Jannah, Ali Rosyad mengatakan, bahwa keinginan warga masyarakat untuk membangun masjid yang megah tersebut cukup tinggi. Menurutnya hal ini dikarenakan wilayah tersebut pemukiman penduduk sudah padat. Sementara lokasi masjid yang ada berjarak 2 kilo meter dari wilayah tersebut.
Besarnya keinginan warga dengan dibangunnya Masjid tersebut, dikatakannya, hal ini terbukti dengan adanya warga yang menghibahkan tanah seluas 40X40 meter dari warga Sumber Periangan Wartoyo, sementara untuk dana awal pembangunan telah terkumpul dana Rp 116, juta lebih yang dipergunakan untuk pembangunan pondasi awal masjid.
Sementara itu Sekda Farhan dalam sambutannya mengingatkan masyarakat bahwa kondisi saat ini Kabupaten Ketapang masih dalam pandemi covid-19.
“Kendatipun pandemi covid-19 belum berakhir, tetapi kita tidak mau keadaan masyarakat sosial ekonomi sosial budaya, bahkan sampai politik keamanan itu terganggu dengan adanya pandemi covid-19,” ujar Farhan.
Farhan menjelaskan, pemerintah dengan kebijakan New Normal berhapa masyarakat produktif dan harus bebas covid.
“Hari ini kita membuktikan bahwa kita ini produktif, kita bisa komunikasi langsung kita bisa bersosialisasi, kita mulai meletakan batu pertama untuk pembangunan masjid ini. Itulah yang dikatakan produktif ibu bapak semuanya alhamdulillah memakai masker ini menandakan kita produkitf dan harus bebas dari covid,” ungkap Farhan.
Dalam kesempatan tersebut Farhan menyampaikan rumus tri kerukunan kehidupan beragama.
Ia mengtakan, pertama kerukunan hidup beragam sesama agamanya.
“Kalau kita orang Islam kerukunan itu sangat penting sesama kita,” ucapnya.
Selanjutanya, tri kerukunan yang kedua, kerukunan antar umat beragama, yang dimaksudkan Farhan, kerukunan seperti umat islam rukun dengan umat yang beragam kristen, kristen rukun dengan budha dan sebaliknya.
Farhan menuturkan, karena seluruh agama yang ada di Republik Indonesia itu sudah diakui dengan undang-undang, untuk itulah kerukunan anatar umat beragama itu menjadi hal yang sangat penting.
Dan kerukunan yang ketiga adalah kerukunan umat beragama dengan Pemerintah ini yang tak kalah pentingnya diutarakan Farhan. Hal itu seperti umat muslim yang ada di Desa Simpang Tiga Semblangaan ini mengundang pemerintah sehingga Pemerintah mengutus pejabatnya untuk hadir disini.
“Kami hadir di sini pembuktian bahwa Pemerintah rukun juga dengan umat beragama,” terangnya.
(agsh)
Discussion about this post