KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Satu diantara nasabah yang ikut investasi di PT Best Profit Futures (BPF) Cabang Pontianak, Kalimantan Barat, Sergius Hardiman terpaksa meratapi nasibnya lantaran dirugikan investasi yang diikutinya.
Sergius mengisahkan awal dirinya mengikuti investasi yang ditawari oleh pihak BPF karena dijanjikan memperoleh keuntungan besar.
“Bukan malah untung, namun malah berakhir buntung, lantaran setoran awal membuka akun investasi senilai Rp 100 juta, saat ini malah tersisa Rp 16 juta,” lirih Sergius menjelaskan, Selasa (21/7/2020).
Menurutnya setelah beberapa hari kemudian usai membuka akun dan setelah memenuhi syarat dirinya mendapat akun trading untuk transaksi saham.
“Hari ini saya terkejut dapat informasi duit saya di akun yang awalnya Rp 100 juta hanya tersisa Rp 16 juta, saya kaget dan bingung dapat konfirmasi soal itu dari pihak BPF,” katanya.
Ia mengaku merasa dirugikan, lantaran pihak BPF melalui pialangnya baru mengkonfirmasi soal sistem pembelian sekitar pukul 11.49 WIB sedangkan pengambilan oleh sistem ternyata sudah dilakukan sekitar pukul 11.01 WIB.
“Jadi harusnya pialangnya bisa menginformasi lebih awal agar saya bisa melakukan langkah-langkah ini, ketika dikonfirmasi saat sistem sudah mengambil alih. Ini konfirmasi telat belum lagi kita tidak diberikan pemegaman detail soal perhitungan resiko hanya garis besar soal transkasi dan penggunaan akun trading saja yang ada dikasi penjelasan oleh Pak Hendra dari pihak PT BPF saat pertama masuk,” terangnya.
Untuk itu, dirinya merasa dirugikan akan tidak kooperatifnya pihak BPF dalam memberikan pemahaman kepada dirinya. Padahal saat sebelum masuk dirinya disuguhi dengan keuntungan-keuntungan yang didapat, terlebih uang yang disetor dirinya merupakan hasil kerja kerasnya yang ditabung.
“Apakah karena pialang-pialang di BPF yang kapasitas dan kemampuan tidak mumpuni atau apa lantaran investasi saham harusnya pialang ada perhitungan analisisnya, yang pasti sebagai nasabah kami harus diarahkan, dikasi pemahaman apalagi kayak di Ketapang nasabahnya bukan cuma saya, yang saya tahu ada 12 orang lain. Jangan kami diminta daftar dengan berbagai janji manis, namun setelah daftar kami terkesan dilepas,” kesalnya.
Sergius berharap, agar kejadian ini tidak terulang lagi, termasuk pada para nasabah lain.
“Saya berharap pihak BPF dapat bertanggungjawab dan memberi penjelasan atas apa yang saya alami,” pintanya.
(agsh)
Discussion about this post