KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Ketua DPRD Ketapang, M. Febriadi bersama Wakil Ketua serta Komisi IV melakukan monitoring sekaligus menyerahkan bantuan hand sanitizer ke Posko Covid-19 dan Puskesmas Tuan-tuan di Kecamatan Benua Kayong.
Pada kesempatan monitoring tersebut Ketua DPRD Ketapang, M.Febriadi menjelaskan kedatangan rombongan DPRD guna memastikan sampai sejauh mana kesiapan dari Posko Covid-19 yang ada di Puskemas Tuan-tuan.
“Kegiatan monitoring ini merupakan agenda DPRD dari seluruh komisi untuk mengetahui kesiapan serta kendala yang dihadapi dalam penganan covid-19 di tiap-tiap Posko covid-19 maupun Puskesmas yang ada di tiap Kecamatan,” kata Febriadi menjelaskan kedatangan rombongan kepada Kepala Puskemas Tuan-tuan Hasan Basri, Kamis (16/4/2020).
Febri menjelaskan yang mana nantinya hasil dari monitoring ini akan dirapatkan kembali di DPRD Ketapang.
Sementara itu Kepala Puskesmas Tuan-tuan Hasan Basri memberi apresiasi terhadap kedatangan rombongan DPRD. Menurutnya, dirinya sangat bersyukur karena adanya bentuk perhatian dari wakil rakyat dengan memberi bantuan berupa hand sanitizer.
Bahkan diakuinya, berdirinya Posko covid-19 yang ada di Puskesmas Tuan-tuan berkat kerjasama antar lintas sektor dari Kecamatan, Kapolsek, dan Danramil, sejak adanya warga yang meninggal akibat covid-19.
“Setelah kita menentukan perencanaan dengan lintas sektoral tadi terbentuklah posko ini untuk menangani pemantauan orang-orang yang datang dari luar,” ungkapnya.
Hasan mengaku, sejak dibukanya Posko banyak masyarakat yang datang dari luar berdatangan ke Posko untuk dilakukan pengecekan kesehatan.
Ia melanjutkan terkait penangan kasus covid-19 di Kecamatan Benua Kayong, pihaknya juga telah menangani Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 6 orang.
“Dari puluhan, bahkan ratusan orang yang telah kita lakukan rapid test, 6 orang ini rata-rata OTG. Mereka tidak punya gejala, namun hasil rapid test nya reaktif,” ujarnya.
Ia menambahkan terhadap 6 OTG tadi kendati dikatakan reaktif pihaknya belum bisa memastikan terpapar positif atau negatifnya corona lantaran dikatakannya belum adanya hasil swab.
“Kemungkinan bisa saja terpapar virus lain, bukan corona. Kita hanya bisa meyakinkan hanya sekitar 70 persen sebelum adanya hasil swab,” jelasnya.
Hasan memaparkan terhadap 6 OTG tadi 4 orang diantaranya habis melakukan perjalanan dari Malaysia, sedangkan 2 orangnya lagi dijelaskannya merupakan anak dan istri dari salah satu ke 4 orang yang melakukan perjalanan dari Malaysia.
“Hari ini, rencananya kita akan melakukan rapid test terhadap satu orang yang baru datang dari Jepang dan istri dari suaminya yang terpapar corona di KKU,” akunya.
Bahkan, ditambahkan Hasan pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan rapid test ke dua pada Sabtu mendatang terhadap 15 orang Santri dari Nurul Madinah, yang mana pada pemeriksaan sebelumnya diakuinya ditemukan satu santri bergejala reaktif.
(agsh)
Discussion about this post