KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Ketapang periode 2020-2025 resmi dilantik oleh Ketua DPW Apkasindo Kalbar, Samuel, S. Pd.
Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Rumah Bupati Ketapang, Minggu (16/02/2020) sore.
Sebelumnya DPD Apkasindo Ketapang telah melakukan musyawarah daerah (Musda) ke-2 pada, Sabtu (15/02 /2020).
Dalam Musda tersebut Lusminto Dewa terpilih secara aklamasi untuk menahkodai Apkasindo Ketapang dengan didampingi Antonius Lemen sebagai Sekretaris, dan M Saufi sebagai bendahara DPD Apkasindo Ketapang.
Dalam sambutannya, Ketua DPD Apkasindo Ketapang, Lusminto Dewa mengatakan hadirnya Apkasindo di Ketapang tidak lain bertujuan untuk ikut membangun kemandirian petani kelapa sawit di Ketapang.
Selain itu menurut dia untuk membantu demi mensejahterakan petani melalui kesamaan harga komoditas sawit sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Tujuan kita ialah agar hasil-hasil panen buah sawit petani di Kabupaten Ketapang dibeli dengan harga yang seusai dengan indeks K yang telah ditentukan oleh Pemerintah,” katanya, Minggu (16/2/2020).
Dia juga mengungkapkan kalau kehadiran Apkasindo di Ketapang, juga sebagai wadah bagi para petani kelapa sawit untuk memperjuangkan hak-haknya, baik persoalan terkait dengan lahan pertanian maupun persoalan yang petani lainnya.
“Kuncinya dalam membangun Apkasindo kedepan agar menjadi organisasi besar yang benar-benar berjuang untuk kepentingan masyarakat petani ialah, dengan empat konsep dasar,” tegasnya.
Empat konsep dasar tersebut disebutkannya yakni ketulusan, kekompakan, mekanisme dan swadaya.
“Jika bekerja dengan empat hal tersebut kita yakin bisa menyelesaikan persoalan persoalan petani kelapa sawit di Ketapang,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ketapang, Martin Rantan mengatakan, jika nantinya Apkasindo Ketapang berniat untuk mendirikan pabrik kelapa sawit mini, selama itu memenuhi syarat dan yang ditentukan oleh Pemerintah, dirinya selaku bupati siap untuk memberikan izin pembangunan pabrik tersebut.
Martin menerangkan dengan 74 perusahaan perkebunan yang ada di Ketapang, saat ini baru ada 26 pabrik kelapa sawit.
“Kalau musim panen raya nanti, jangankan untuk buah petani, buah sendiri juga tidak akan tertampung. Jadi jawaban saya pemberian izin ini adalah solusinya,” ucapnya.
Martin berharap agar para petani kelapa sawit yang tergabung dalam Apkasindo Ketapang kompak dalam memecahkan persoalan petani dilakukan dalam perundingan.
Karena Apkasindo, dinilainya merupakan sebuah lembaga sebagai payung dan advokasi bagi para petani kelapa sawit.
” Apkasindo sebagai lembaga yang menaungi Apkasindo diharapkan dapat menjadi wadah petani untuk mengatasi persoalan petani dengan cara perundingan dan seusai aturan,” harapnya.
Diketahui Apkasindo sendiri adalah organisasi profesi petani kelapa sawit yang diakui, disahkan dan dibina oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Perkebunan dan Badan Eksekutif Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Republik Indonesia (GAPPERINDO) serta Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI).
Apkasindo terbentuk pada tahun 2000, dengan difasilitasi oleh Pemerintah melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia, sebagai wadah pemersatu petani kelapa sawit Indonesia. Apkasindo telah terdaftar di Kementerian Dalam Negeri cq Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum sebagai organisasi kemasyarakatan profesi.
Saat ini, Apkasindo telah tersebar di 21 provinsi dan 150 Kabupaten penghasil kelapa sawit di Indonesia mulai dari Nangroe Aceh Darussalam sampai Provinsi Papua.
(agsh)
Discussion about this post