KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Kasat Narkoba Polres Ketapang, Iptu Anggiat Sihombing, mengaku empat kecamatan yang ada di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dinyatakan pihaknya sebagai wilayah paling rawan peredaran narkoba.
Hal tersebut, dinilainya lantaran banyaknya terjadi kasus serupa di wilayah tersebut.
“Keempat kecamatan itu, yakni Kecamatan Sandai, Kendawangan, Air Upas serta Kota Ketapang,” sebut Sihombing, Minggu (2/2/2020).
Ia mengatakan, bahkan untuk di bulan Januari 2020 lalu sudah ada delapan kasus berhasil diungkap pihaknya di wilayah hukum Polres Ketapang dengan barang bukti 30 gram narkoba jenis sabu-sabu.
“Sebarannya di wilayah Sandai dengan lima kasus, Kota Ketapang satu kasus, Tumbang Titi satu kasus, serta Manis Mata satu kasus,” terangnya.
Ia berharap, adanya peran aktif dari seluruh elemen masyarakat dapat membantu memberantas dan mencegah peredaran narkoba di wilayah masing-masing, lantaran menurutnya narkoba merupakan musuh bersama yang harus dilawan.
“Terutama kepada para orang tua, untuk aktif mengawasi dan membina anak-anak agar menjauhi dan terhindar dari narkoba,” pintanya.
Sementara Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Ketapang, Harlisa menilai maraknya peredaran narkoba tentunya harus menjadi kekhawatiran bersama terutama para orang tua. Terlebih di beberapa Kecamatan yang dinilai pihaknya rawan.
“Sandai, Air Upas, Kendawangan, paling rawan. Berangkat dari kasus-kasus dan laporan warga, termasuk juga Delta Pawan yang banyak kasus, seperti pencurian yang dilakukan anak-anak yang pemicunya untuk membeli narkoba,” katanya.
Untuk itu, ia berharap aparat Kepolisian dapat terus mengembangkan kasus-kasus yang ada untuk memberantas peredaran narkoba hingga keakar-akarnya.
Selain juga, menurutnya, peran Pemda dan pemangku kepentingan lainnya serta masyarakat luas agar dapat peduli terhadap lingkungan masing-masing.
“Termasuk para ulama juga bisa turut serta berperan dalam hal pencegahan, harapan kami Pemkab ke depan dapat mengusahakan adanya tempat rehabilitasi pengguna khususnya untuk anak-anak, karena ini persoalan serius,” pintanya.
(agsh)
Discussion about this post